Produksi Padi Diperkirakan Turun, Apa Pemicunya?

Petani menunjukkan padi tanpa isi yang diserang hama
Sumber :
  • VIVAnews/Imam Zuhdi

VIVA.co.id - (BPS) mengeluarkan angka sementara (ASEM) tahun 2014 untuk produksi padi, jagung, dan kedelai.

Deputi Bidang Distribusi Jasa dan Logistik BPS, Sasmito Hadi Wibowo, mengatakan bahwa pada angka sementara, produksi padi diperkirakan sebanyak 70,83 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka ini turun 0,45 juta ton atau 0,63 persen dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 71,28 juta ton GKG.

El Nino Bikin Angka Ramalan Produksi Padi Turun

Menurut dia, penurunan produksi ini terjadi karena berkurangnya luas panen seluas 41,61 hektare dan penurunan produktivitas sebanyak 0,17 kuintal per hektare.

"Kenaikan produksi tertinggi di Sulawesi 2014 sebanyak 402,2 ribu ton dan penurunan produksi tertinggi terjadi di Jawa Tengah yang turun 696,71 ribu ton," kata dia.

Untuk jagung, BPS memprediksi produksi naik 2,81 persen dari 18,51 juta ton pada 2013 menjadi 19,03 juta ton pada 2014. Kenaikan produksi ini terjadi karena kenaikan luas lahan panen 16,51 ribu hektare dan peningkatan produktivitas sebesar 1,15 kuintal per hektare.

"Peningkatan produksi terbesar di Sulawesi Selatan sebanyak 248,28 ribu ton dan Nusa Tenggara Barat 152,09 ribu ton. Penurunan produksi tertinggi di Nusa Tenggara Timur sebanyak 60,57 ribu ton dan Jawa Barat 54,92 ribu ton," tuturnya.

Sementara itu, untuk kedelai, diprediksi produksi meningkat sebanyak 173,96 ribu ton atau 22,3 persen, yaitu dari 779,99 ribu ton pada 2013 menjadi 953,96 ribu ton pada 2014. Luas panennya pun diperkirakan meningkat 64,23 ribu hektare dan produktivitasnya meningkat 1,35 kuintal per hektare.

"Diharapkan impor kedelai bisa berkurang karena produktivitasnya meningkat," ujarnya.

Daerah yang produksi kedelainya meningkat ada di Jawa Barat, yaitu 64,09 ribu ton dan yang produksinya turun paling tinggi ada di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 12,1 ribu ton. "Ada konversi lahan kedelai menjadi lahan konstruksi, lahan bangunan, sehingga lahan kedelainya berkurang," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Statistik Produksi, Adi Lumaksono, mengatakan bahwa ada dua hal yang menyebabkan turunnya produksi tiga komoditas itu, antara lain konversi lahan dan cuaca.

Produksi Padi Diperkirakan Naik, Tahun Depan Surplus Beras

"Konversi lahan, kami belum pernah mendatanya. Lalu, yang cuaca itu disebabkan oleh kebanjiran atau kekeringan," kata Adi. (art)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Presiden Jokowi Panen Raya Padi di Karawang
Presiden Jokowi dan Mentan Andi Amran Sulaiman.

Produksi Padi 2015 Terbesar Satu Dekade

Suplai beras naik 100 persen.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2016