Sumber :
- REUTERS/Bayer/Handout
VIVA.co.id
- Pada 116 tahun yang lalu, Kantor Paten Kekaisaran Jerman di Berlin mempatenkan Aspirin, nama produk obat asam asetilsalisilat untuk meredakan rasa sakit atau nyeri minor. Paten itu milik perusahaan obat Jerman, Friedrich Bayer & Co.
Menurut
The History Channel
, asam asetilsalisilat ini pada awalnya dibuat dari suatu unsur kimia yang ditemukan di kulit batang pohon willow. Di zaman kuno, bahan aktif salisin digunakan selama berabad-abad dalam dunia pengobatan.
Setelah mendapat hak petan, Bayer mulai mendistribusi aspirin dalam bentuk serbuk ke para dokter untuk diminum pasien mereka dengan takaran satu gram sekali tenggak. Nama aspirin itu berasal dari "a" mewakili asetil, "spir" mewakili tanaman spirea yang jadi bahan salisin, dan "in" merupakan akhiran yang umum digunakan untuk istilah pengobatan. Obat itu populer secara pesat dan kini menjadi koleksi wajib setiap rumah tangga.
Menurut K Schror dalam bukunya, Acetylsalicylic Acid, kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setelah mendapat hak petan, Bayer mulai mendistribusi aspirin dalam bentuk serbuk ke para dokter untuk diminum pasien mereka dengan takaran satu gram sekali tenggak. Nama aspirin itu berasal dari "a" mewakili asetil, "spir" mewakili tanaman spirea yang jadi bahan salisin, dan "in" merupakan akhiran yang umum digunakan untuk istilah pengobatan. Obat itu populer secara pesat dan kini menjadi koleksi wajib setiap rumah tangga.