- Antara/Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyambut positif kebijakan dari pemerintah untuk membebaskan visa bagi 25 negara untuk berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Yogyakarta yang merupakan tujuan wisatawan asing ke dua setelah Bali.
"Ini angin segar bagi kami setelah adanya kebijakan pelarangan PNS (pegawai negeri sipil) rapat di hotel yang membuat hotel di Yogyakarta terpuruk," kata Ketua PHRI DIY, Istijab Danu Nagoro, kepada VIVA.co.id, Senin, 16 Maret 2015.
Menurutnya, pemberian bebas visa bagi 25 negara untuk berkunjung ke Indonesia dipastikan akan mendongkrak kunjungan wisatawan khususnya ke Yogyakarta, sehingga target kunjungan wisatawan tahun 2015 yang ditargetkan mencapai 250 ribu bisa tercapai.
"Tahun 2014 yang lalu taget kunjungan wisatawan asing ke Yogya hanya ditargetkan 183 ribu," ucapnya.
Istijab menjelaskan, wisatan asing yang terbanyak datang ke Indonesia di antaranya Belanda, Malaysia, Prancis, Jepang, dan Australia.
"Wisatawan dari Belanda sejauh ini paling banyak datang ke Yogya. Selain untuk melihat sendra tari Ramayana, mereka juga melihat perkebunan-perkebunan yang zaman dahulu dikelola oleh nenek moyangnya saat Indonesia dijajah Belanda," katanya.
Lebih lanjut, Istijab mengatakan, kebijakan pemberian bebas visa kepada 25 negara dan dana promosi wisata yang meningkat dari Rp400 miliar menjadi Rp1,2 triliun pada tahun ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
"Tahun ini secara nasional Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisata sebanyak 20 juta wisatawan asing. Tahun 2014 yang lalu hanya menargetkan sembilan juta wisatawan asing," ucapnya.
Baca juga:
Tujuh Hotel dengan Layanan Paling Mewah
Salah satunya ada di London, Inggris.
