- Dokumentasi Bridgestone Tire Indonesia
VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat semakin melemah. Setidaknya, dari data terakhir Bank Indonesia, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.209 per dollar Amerika Serikat.
Angka ini disebut sebagai yang terpuruk sepanjang sejarah sejak 22 Januari 1998 yang tembus diangka Rp17.000. Tak heran dengan melemahnya mata uang rupiah, ikut berdampak pada sektor industri termasuk revisi harga.
Namun melemahnya rupiah ini tak membuat produsen ban asal Jepang, Bridgestone, meradang. Lewat PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN), produsen ban ini tetap mematok harga lama untuk produknya.
Hal itu diungkapkan Sales and Marketing Director PT BSIN, Yasuhiro Ukegawa. Meski mengakui ongkos produksi meningkat, namun Bridgestone tetap menggunakan harga lama untuk produknya di Indonesia.
"Kami tidak lantas menaikkan harga karena pelemahan rupiah. Jadi saat ini kita tetap konsisten (harga lama)," kata Ukegawa saat peluncuran Potenza Adrenalin RE003 di Karawang, Jawa Barat, Selasa 17 Maret 2015.
Ukegawa menyadari, meski di quarter pertama 2015, penjualan produknya menurun namun Bridgestone percaya diri penjualannya akan kembali meningkat di bulan April-Juni. Ia juga menegaskan suplai tak akan terganggu.
Sebagai catatan, pabrik ban Bridgestone yang terletak di kawasan industri Karawang saat ini mampu memproduksi 28 ribu ban per hari. Selain menjual produknya di Indonesia, ban ini juga diekspor ke beberapa negara termasuk Austalia, Jepang, hingga Timur Tengah.
Baca juga:
