- VIVA.co.id / Muhammad Iqbal
Sebab, Asep harus menjalani hari-harinya di balik jeruji besi. Lantaran terbakar api cemburu, Asep tega menghabisi nyawa Rohayati. Tak ada yang mengira aksi beringas Asep. Dia juga sempat mengelabui warga dan ibu korban dengan berpura-pura baru menemukan kekasihnya tewas.
Setelah melancarkan aksi pembunuhan, Asep pergi ke toko di mana dia bekerja. Di sana pelaku meminta izin kepada bosnya, lalu kemudian mendatangi ibu korban.
"Saya bilang ke ibunya, saya ada perasaan tak enak. Saya izin mau ke kontrakannya (Rohayati), kemudian saya saat tiba di kontrakan, dia teriak meminta tolong kepada warga sekitar" ujar Asep.
Pada momen itu, warga dan ibu korban beserta Asep membawa korban yang sudah tak bernyawa ke klinik, kemudian dirujuk ke RSUD Cengkareng.
"Lalu kami semua dibawa ke polisi untuk dimintai keterangan, setelah diperiksa polisi barulah saya mengakui perbuatan saya," tuturnya.
Asep mengaku, sudah menjalin tali kasih dengan kekasihnya tersebut selama hampir satu tahun. Bahkan Asep berjanji akan menikahi Rohayati usai lebaran nanti.
Namun apa daya, sejak hari Kamis lalu, sikap Rohayati mendadak dingin kepadanya. Belakangan, pelaku diberi tahu ibu korban jika Asep diduakan korban dengan pria lain bernama Mamat. Ibu korban sendiri tidak suka kepada Mamat, karena dinilai suka membawa wanita lain.
"Saya ditonjok dia (korban) tiga kali hari Kamis lalu, saya tidak tahu apa sebabnya. Saya berulang kali menanyakan kepadanya, apa benar dia jalan dengan cowok lain, tapi dia hanya diam enggak mau jawab," kata Asep.
Dia menambahkan, pada Minggu malam kemarin, Asep menegaskan kembali tuduhan jika kekasihnya menjalin hubungan dengan pria lain. Tetapi, tak ada jawaban yang pasti, Rohayati hanya diam.
"Jadinya saya emosi karena sudah empat hari didiamin dia. Karena itu saya ambil tali kain di kantong saku celana saya, saya cekik dia hingga tewas, tali itu saya buang ke kali," ujarnya.
Sebelum mengeksekusi Rohayati, Asep lebih dahulu salat Magrib di Masjid kemudian baru mendatangi korban dan menghabisinya.
"Saya mengenal korban di toko di pasar darurat, Cengkareng. Kami sama-sama pegawai toko, tapi berbeda toko. Saya mencintai dia (korban)," tutur pelaku.
Muhammad Iqbal
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Demi Pokemon, Pelajar SMA Bunuh Siswa SD
Pelaku mencampur racun serangga ke minuman korban
