Peran Pemerintah Sediakan Air untuk Rakyat Masih Kecil

Seminar Peringatan Hari Air Dunia 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
Daftar Harga Pajero Sport Bekas dan Pajak Tahunannya
- Meski Indonesia merupakan negara yang hampir didominasi oleh air ketimbang daratan. Namun, ternyata soal ketersedian air, Indonesia masih jauh untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya.

PKB Loyo Mau Gulirkan Hak Angket: Prabowo Sudah Keliling Partai

Berdasarkan data Indonesia Water Institute (IWI), Indonesia hanya memiliki 284 waduk, yang dapat menampung air hingga 13 miliar meter perkubik. Proporsi itu sangat jauh dibandingkan dengan negara lain dengan jumlah penduduk yang relatif bersaing.

"Dibandingkan dengan Jepang, yang penduduknya tidak terlalu jauh dengan Indonesia, malah mempunyai 3.000 waduk," ujar Ahmad Lanti, perwakilan Indonesia Water Insititute (IWI), di Gedung Dikti, Jakarta, Selasa 24 Maret 2015.

Seperti diketahui, saat ini, negeri Matahari Terbit itu mempunyai jumlah penduduk mencapai 127 juta jiwa. Sementara itu, Indonesia memiliki jumlah penduduk hingga 250 juta jiwa.

Sedangkan untuk India mempunyai 1.500 waduk, Amerika Serikat 6.000 waduk, dan Tiongkok mencapai 20.000 waduk.

Lanti melanjutkan, pemerintah masih belum cukup peduli dengan kondisi ketersediaan air bagi masyarakat.

6 Tanda Kamu Terkena DBD, Kenali Gejalanya Sejak Dini agar Tidak Makin Fatal

Lanti menunjukkan bahwa pada 2013 lalu, capaian akhir ketersediaan air hanya menyentuh angka 68 persen. Dari 68 persen itu, 24 persennya dilakukan pemerintah melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sedangkan sisanya, sekitar 44 persen, dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.

"Masyarakat seperti membuat sumur untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi, pemerintah peranannya kecil, hanya 24 persen saja," kata dia.

Pria paruh baya ini mengungkapkan, pemerintah sekarang berhasrat untuk membangun 90 waduk di seluruh Indonesia, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Pada rencana itu, ditargetkan capaian akhirnya 100 persen pada 2019.

"Paling nanti prediksinya hanya 60 persen peran pemerintah, itu perkiraan saya," ujar dia.

Rasa pesimistis Lanti ini cukup beralasan. Menurutnya, ada dua alasan utama kenapa ketersediaan air masih belum terpenuhi. Pertama, PDAM memerlukan air baku untuk jadi air perpipaan. Sedangkan air bakunya semakin sedikit, karena sumber airnya semakin berkurang. Kedua, Lanti menyebutkan, sekitar 383 PDAM yang ada tidak semuanya sehat, hanya sekitar 110 PDAM yang dikategorikan sehat.

"Sehingga, masyarakat memilih untuk membuat sumur untuk mencari air," imbuhnya.

Lanti mengungkapkan, pulau Jawa menjadi pulau di Indonesia yang rawan akan kelangkaan air, terutama di jalur Pantura.

"Ada beberapa faktor, seperti hutan gundul. Kalau hujan, maka airnya langsung dibuang ke laut tidak ditahan, ledakan penduduk dan banyak kebocoran air permukaan karena banyak dicuri orang," tuturnya. (asp)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya