Strategi Industri Farmasi Hadapi MEA 2015

Waspada dan Hindari Obat Pengantar Maut
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, industri farmasi terus mempersiapkan langkah-langkahnya. 

Industri Farmasi Membaik, Indofarma Bidik Rp1,9 Triliun

Salah satunya, dengan menggelar pameran niaga bahan baku farmasi, yang diadakan oleh United Business Media (UBM) Asia dengan konsep Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia (CPhI SEA) 2015.

Pameran ini akan digelar pada 8-10 April 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Hal ini merupakan peluang bagi pelaku industri farmasi dan penyedia bahan baku obat dari seluruh duniia untuk menjangkau pasar Asia Tenggara yang sedang tumbuh pesat.

92 Persen Bahan Baku Obat-obatan di RI Masih Impor

Event Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Maria Lioe mengatakan bahwa acara yang sudah berjalan hingga keempat kalinya ini, adalah bukti bahwa CPhI SEA 2015 sebagai platform terpercaya bagi badan pemerintah, asosiasi perdagangan, dan lembaga regulator untuk mendapatkan perkembangan mengenai pasar bahan baku dalam farmasi.

"Selain itu, sebagai sarana menyosialisasikan kebijakan baru, program mendatang untuk industri dan terhubung langsung dengan industri untuk memahami peluang nyata serta tantangan yang mereka hadapi," kata Maria di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis 26 Maret 2015.

Jokowi Diminta Buka Moratorium TKI

Sementara itu, Ketua Umum Pharma Materials Management Club (PMMC), Kendrariadi Suhanda mengatakan, industri farmasi dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi standar ASEAN tersebut guna menghadapi kompetisi produk luar negeri.

"MEA menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi industri farmasi," tuturnya.

Menurut Kendrariadi, dalam menghadapi MEA, diperlukan adanya kerja sama dari segala sektor untuk mendukung industri farmasi dengan meningkatkan segala kualitasnya.

"Baik itu dalam pelayanan maupun ketersediaan bahan baku farmasi agar kompetitif dengan negara ASEAN lainnya," ujarnya.

Dia pun mengingatkan bahwa pentingnya peran pemerintah dalam mendorong masuknya investasi industri bahan baku farmasi. "Para pelaku industri farmasi juga perlu memelihara networking dengan industri pembuat bahan baku obat di luar negeri," katanya. (art)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya