Indonesia Juara di Festival Film Bulgaria

Ilustrasi diving.
Sumber :
  • Oddity Central
VIVA.co.id
Film Keluarga 'Sabtu Bersama Bapak' Rilis Juli 2016
- Menteri Pariwisata Arief Yahya bangga atas prestasi dunia yang ditorehkan bidang perfilman Tanah Air. Pasalnya film pendek produksi kementrian Pariwisata itu memenangi penghargaan untuk kategori history and culture (berjudul Wonderful Indonesia: History and Culture), dan kategori sport and adventure (dengan titel Wonderful Indonesia: Diving), dalam International Tourism Film Festival (ITFF) di Bulgaria ke-11 yang bertajuk “On the East Coast of Europe”.

Sejumlah Artis Ternama Bintangi Film KMGP

“Kami bangga, prestasi itu semacam pisau bermata bermata dua. Pertama sukses mempromosikan pariwisata dengan tema budaya dan sejarah, lalu sukses mengeksspose keindahan bawah laut Indonesia di mata dunia. Karena itu, kami sangat appreciate kemenangan ini, sebagai promosi yang sangat efektif,” kata Arief Yahya kepada VIVA.co.id.

Kedua, Menteri Arief juga bangga akan prestasi anak-anak bangsa yang pintar mengemas sumber daya alam, keindahan budaya dan surga bawah laut Nusantara yang tak ada duanya. Mereka mengalahkan profesional lain dari seluruh penjuru dunia.

“Menciptakan tema, menyusun cerita, berkreasi, membuat film pendek, mengambil gambar, editing dan membangun kesan yang mendalam itu adalah kreativitas yang patut diacungi jempol,” kata Arief Yahya.

Penghargaan itu diumumkan saat penutupan festival, Jumat malam di Cathedral Rozhdeshtvo Bogorodichno Hall, Kota Veliko Tornovo. Penghargaan itu diserahkan oleh ketua tim juri Dr Marin Damianov dan juri Antoni Ivanov Tsonev kepada Duta Besar Indonesia Bunyan Saptomo.

Dr Marin sangat terkesan dengan film History and Culture yang menggambarkan keragaman budaya dan agama di Indonesia. Antoni Tsonev juga terkesima dengan nirwana bawah permukaan laut yang ada di berbagai dive site di Indonesia. Keanekaragaman biota, coral, terumbu karang, berbagai species ikan berwarna-warni, hidup dan berkembang aman di Indonesia.

“Kita memang memiliki dive site yang berbeda-beda, dan semuanya punya karakter yang hebat, dari ujung Pulau We, Belitung, Lampung, Karimunjawa, Derawan, Bunaken, Lembeh, Bali, Lombok, Labuan Bajo, Halmahera, Ambon, Wakatobi, sampai Raja Ampat. Jangan ngaku seorang diver, jika belum menjelajan bawah laut Indonesia dari ujung Timur sampai ke Barat,” jelas Arief Yahya.

Festival itu sendiri berlangsung selama tiga dan diikuti 90 film dari 23 negara. Yaitu Bulgaria, Serbia, Brasil, Portugal, Maroko, Thailand, Siprus, Macedonia, Swiss, Kroasia, India, Indonesia, Mesir, Yunani, Polandia, Peru, Kepulauan Faroe (dekat Denmark), Republik Ceko, Austria, Malta, Prancis, Finlandia dan Jerman.

Ada lima kategori yang dipertandingkan dalam festival film pariwisata ini, diantaranya Nature and Ecotourism, History and Culture, Sport and Adventure, Faith and Traditions, dan Corporate Tourism Film/Spot. Dari lima kategori tersebut, hanya kategori Faith & Traditions yang tidak diikuti Indonesia.

Tahun 2015 ini adalah tahun kedua bagi Kementerian Pariwisata Indonesia berpartisipasi pada ITFF. Tahun lalu, Kementerian Pariwisata hanya mengirim satu film dan sempat masuk daftar nominasi.

International Tourism Film Festival (ITFF) of Bulgaria merupakan satu-satunya festival film bergengsi dengan tema pariwisata di Bulgaria yang diadakan setiap tahun di Kota Veliko Tornovo. ITFF diselenggarakan Pemerintah Kota Veliko Tornovo bekerja sama dengan perusahaan Consulting & Communication Agency serta Asosiasi Tour Operators dan Travel Agents Bulgaria.

Everest, Kisah Pendaki Taklukkan Tempat Berbahaya di Bumi
![vivamore=" Baca Juga
:"]

Ini Alasan Mengapa Wanita Jepang Jarang Gemuk

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya