- digitaltrends.com
Pembelian itu disebutkan tak berarti Nokia akan terjun kembali ke persaingan bisnis ponsel pintar. Seperti diketahui, pada tahun lalu, Nokia sepakat untuk menjual divisi perangkatnya ke Microsoft.
Laman Pocket-Lint, Selasa 14 April 2015, melaporkan jika kesepakatan akuisisi itu terwujud, Nokia bisa mengendalikan peralatan jaringan dan pasar infrastruktur nirkabel Alcatel-Lecent di Tiongkok dan Eropa.
Meski Nokia sudah mengonfirmasi kabar akuisisi itu, namun perusahaan Finlandia itu mengatakan kesepakatan bisnis kedua perusahaan bisa gagal.
"Sehubungan dengan spekulasi media, Nokia dan Alcatel-Lucent mengonfirmasi masih dalam diskusi lanjut untuk membicarakan kombinasi potensi, yang akan mengambil penawaran pertukaran publik oleh Nokia untuk Alcatel-Lucent," kata Nokia dalam pernyataannya.
Nokia, melanjutkan, sampai ada kesepakatan resmi, perjanjian belum ada kepastian.
"Belum ada kepastian pada tahap ini, apakah diskusi ini akan menghasilkan perjanjian atau transaksi," jelas Nokia.
Penjajakan bisnis kedua perusahaan diyakini tak akan mempengaruhi perjanjian Nokia dengan Microsoft.
Penjajakan dengan Alcatel memang bisa membuka peluang Nokia untuk masuk ke pasar ponsel pintar, sebab Alcatel memiliki produk handset yaitu ALcatel One Touch dan beberapa perangkat pintar lainnya. Namun perangkat Alcatel itu atas lisensi Alcatel Lucent kepada TCL Communications di Hong Kong.
Spekulasi juga muncul seputar pembiayaan pembelian Alcatel. Muncul kabar, demi memiliki Alcatel, Nokia rela menjual divisi pemetaannya, Here Maps. Namun kabar ini masih liar dan belum dikonfirmasi oleh Nokia.
Terkait kepastian akuisisi itu, Nokia minta semuanya bersabar dan berjanji akan memberikan kabar secepatnya.
"Sebuah pengumuman lebih lanjut akan dilakukan pada saat yang tepat," ujar Nokia.
[/vivamore]
(ren)
