Soal Biodiesel di Solar, Perusahaan Otomotif Sanggup 12,5%

Mobil antik di Parjo 2015 Senayan.
Sumber :
  • FOTO: VIVA.co.id/Dian Tami

VIVA.co.id - Perusahaan otomotif belum dapat menyanggupi kebijakan pemerintah yang mengharuskan kandungan biodiesel (bahan bakar nabati) 15 persen pada bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Ahmad Bambang, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima surat pernyataan resmi dari industri otomotif mengenai hal ini.

"Mereka (Industri otomotif) surati resmi ke Pertamina, maksimum sangupnya 12,5 persen," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 15 April 2015.

Dia mengatakan, banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mengimplementasikan kebijakan ini. Apalagi, berkaca dari tahun lalu, kewajiban biodiesel 10 persen implementasinya tidak maksimal.

"Tahun 2014 di SPBU, realisasinya hanya sembilan persen, untuk industri juga tidak sampai 10 persen," ungkapnya.

Sementara itu, tahun ini tantangannya lebih berat, karena harga biodieselnya lebih mahal ketimbang harga solar di yang dijual ke masyarakat. "Karena itu, ini pemerintah buat sawit fund dan itu sudah disetujui swasta," jelas Ahmad.

Pemerintah diminta untuk dapat memediasi antara pelaku usaha dan produsen biodiesel yang akan menjalankan kebijakan ini. Sehingga, diharapkan dapat secepatnya direalisasikan, mengingat kebijakan tersebut pada April ini seharusnya sudah dijalankan.

"Kebijakan ini kan dari pemerintah. Jadi, kami serahkan ke pemerintah," tambahnya. (asp)

Per Januari, Pungutan Dana Sawit Terkumpul Rp1 Triliun



![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Solarlite, BBM Diesel Baru Pertamina Segera Diluncurkan
Biodiesel

Biodiesel, Tantangan dan Peluang bagi Masa Depan Energi RI

Pemerintah tengah promosikan wajib biodiesel B20.

img_title
VIVA.co.id
17 Maret 2016