Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Pemerintah mempersilahkan PT Pertamina (Persero) menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Sebab, di tengah berkembangnya energi baru yang ramah lingkungan, hanya Indonesia yang masih memiliki BBM dengan kandungan Ron 88 yang tidak memenuhi standar internasional tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bulan Depan, Dexlite Sapa Pemilik Kendaraan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan mendorong penggunaan energi yang ramah lingkungan. Untuk itu, penghapusan premium sejalan dengan kebijakan pemerintah. "Ron 88 tidak bagus bagi lingkungan, makin tinggi oktannya makin bagus, bagi lingkungan dan bagi mobil," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 17 April 2015.
Dia menerangkan, tempat pengolahan minyak mentah (refinery) yang dimiliki Pertamina saat ini sudah sangat tua. Hal itu yang membuat Indonesia hanya bisa memproduksi BBM dengan tingkat oktan rendah. "Umurnya ada yang 30 tahun dan 40 tahun, paling muda itu Balongan. Sehingga kita tidak bisa produksi Ron di atas 90," ujarnya menambahkan.
Meski merestui rencana penghapusan premium, pemerintah meminta Pertamina untuk melakukan hal itu secara bertahap. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. "Ron 88 ini harus tetap disediakan untuk masyarakat yang mengharapkan oktan lebih rendah, harga lebih rendah."
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski merestui rencana penghapusan premium, pemerintah meminta Pertamina untuk melakukan hal itu secara bertahap. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. "Ron 88 ini harus tetap disediakan untuk masyarakat yang mengharapkan oktan lebih rendah, harga lebih rendah."
