Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Menjadi tuan rumah World Economic Forum East Asia (WEFEA) 2015, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ingin menjaring investor dari Asia Timur, termasuk investor di sektor pembangkit listrik.
"Melalui forum ini, kami mengundang dunia usaha Asia Timur untuk lebih terlibat dalam membangun Indonesia dan meraih peluang bisnis yang tercipta. Di sektor pembangkit listrik, kami ingin menciptakan 35 gigawatt (GW) dalam lima tahun. Di sektor infrastruktur, kami ingin meningkatkan konektivitas untuk menekan biaya logistik," kata Franky Sibarani, Kepala BKPM Senin 20 April 2015 di Jakarta, dikutip dalam keterangannya.
Baca Juga :
Daftar Negara Tax Haven yang Berinvestasi di RI
Baca Juga :
RI Tawari Jerman Investasi Industri Farmasi
Franky mengklaim penyelenggaraan WEFEA 2015 bisa menjaring investasi yang lebih besar dari negara-negara Asia Timur. Optimisme tersebut merujuk kepada tingginya komitmen investasi yang disampaikan investor Jepang dan China dalam kunjungan Presiden RI bulan Maret lalu.
Menurut data BKPM, tercatat ada komitmen investasi senilai US$73,46 miliar yang terdiri dari US$10,06 miliar komitmen investasi Jepang dan US$63,40 miliar komitmen investasi China.
Realisasi investasi tahun 2014 mencapai Rp463,1 triliun, meningkat 16,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan jumlah PMA mencapai Rp307,0 triliun. Jepang merupakan negara Asia Timur dengan investasi tertinggi di Indonesia yang mencapai US$2,7 miliar di tahun 2014.
Sekadar informasi, WEFEA 2015 akan berlangsung di Jakarta selama 19-21 April 2015. Indonesia didapuk sebagai tuan rumah penyelenggara. Pemerintah pun menyebut forum ini merupakan panggung untuk menyampaikan visi dan misi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), terutama visi dan misi di bidang perekonomian.
Acara yang bertema "Anchoring Trust in East Asia's New Regionalism" ini, akan dihadiri oleh kurang lebih 700 peserta dari lebih 40 negara, termasuk CEO dan pimpinan perusahaan serta 40 menteri dan perwakilan dari organisasi internasional.
Halaman Selanjutnya
Menurut data BKPM, tercatat ada komitmen investasi senilai US$73,46 miliar yang terdiri dari US$10,06 miliar komitmen investasi Jepang dan US$63,40 miliar komitmen investasi China.