Sumber :
- VIVAnews/Umi Kalsum
VIVA.co.id
- Wacana memoratorium ibadah umroh sebagai protes pemerintah Indonesia dengan eksekusi mati bagi dua Tenaga Kerja Wanita (TKW) yaitu Siti Zaenab dan Karni oleh pemerintah Arab Saudi Selasa pekan lalu dinilai tidak efektif.
Demikian dikatakan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh P Daulay usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa 21 April 2015.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Karena itu politisi PAN itu berharap agar pemerintah melakukan diplomasi langsung dengan Raja Saudi. Bahkan jika diperlukan juga harus membentuk Tim Khusus yang dipimpin langsung oleh Presiden. Hal ini semata untuk menunjukkan kepada Pemerintah Saudi akan keseriusan Indonesia dalam memberikan perlindungan terhadap rakyatnya di luar negeri. “Jadi, diplomasi dan pengawalan secara hukum yang mesti dilakukan,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Karena itu politisi PAN itu berharap agar pemerintah melakukan diplomasi langsung dengan Raja Saudi. Bahkan jika diperlukan juga harus membentuk Tim Khusus yang dipimpin langsung oleh Presiden. Hal ini semata untuk menunjukkan kepada Pemerintah Saudi akan keseriusan Indonesia dalam memberikan perlindungan terhadap rakyatnya di luar negeri. “Jadi, diplomasi dan pengawalan secara hukum yang mesti dilakukan,” pungkasnya.