Sumber :
- Reuter
VIVA.co.id
- Diperkirakan sudah lebih dari 449 warga Nepal meninggal dunia dalam bencana gempa berkekutan 7,8 Skala Richter (SR). Korban meninggal dunia sebagian besar adalah mereka yang terjebak di reruntuhan bangunan yang hancur saat gempa mengguncang
Menurut kabar terbaru yang dilansir
VOAnews , kepanikan terjadi di jalanan ibukota Nepal, Kathmandu. Warga berlarian sambil berteriak minta tolong, dan ada juga warga yang menangis karena tubuhnya terluka akibat tertimpa bangunan yang roboh diguncang gempa. Warga yang terluka sebagian besar mengalami patah tulang kaki dan tangan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
Menurut kabar terbaru yang dilansir
Baca Juga :
Antisipasi Krisis, Kemlu Latih Diplomat Muda
Gempa tak hanya menghancurkan bangunan rumah dan gedung, tapi juga merobohkan Menara Dharara yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Nepal. Menara yang dibangun sejak abad ke 19 itu kini hancur dan diduga banyak orang yang terjebak di bawah puing-puing menara tersebut.
Sementara itu, sejumlah infrastruktur penting seperti bandara terpaksa ditutup karena mengalami kerusakan. Direktur Dewan Pariwisata Nepal, Aditya Baral mengatakan, saluran telepon di Nepal saat ini putus dan kondisi kota tak terkendali.
"Orang-orang cukup takut, semua orang tahu sekarang, saluran telepon
tidak beroperasi, semua orang di luar karena ada gempa susulan berulang terjadi," katanya, Sabtu 25 April 2015.
Gempa mematikan itu terjadi sekitar pukul 11 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 80 kilometer di sebelah barat laut Kathmandu. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Gempa tak hanya menghancurkan bangunan rumah dan gedung, tapi juga merobohkan Menara Dharara yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Nepal. Menara yang dibangun sejak abad ke 19 itu kini hancur dan diduga banyak orang yang terjebak di bawah puing-puing menara tersebut.
