Sumber :
- Antara/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan, mengaku masih ingat betul bagaimana Dana Moneter Internasional (IMF) mendikte Indonesia, karena memberikan pinjaman saat kondisi pemulihan krisis di awal masa reformasi beberapa tahun lalu. Itulah yang saat ini menjadi dasar pemerintah bersikap tegas soal aturan main penarikan utang dari lembaga internasional.
"Saya mengalami, waktu dengan IMF, bagaimana Annop Singh (pejabat IMF) itu mendikte kita
gimana
,
this is independent country
," ujar Luhut di Jakarta, Senin 27 April 2015.
Sikap tegas Presiden Joko Widodo terkait dengan kebijakan Indonesia, kata Luhut, adalah tidak bisa diintervensi lagi oleh para pemberi utang. Ini baik secara bilateral maupun dari institusi keuangan internasional.
Baca Juga :
Menko Darmin Antisipasi Proyeksi Muram IMF
Baca Juga :
IMF Peringatkan Pemerintah Indonesia
"Kenapa harus
ngurangi
kalau untuk bangun infrastruktur, orang bunganya murah, 0,5 persen," ujarnya.
Penarikan utang dari lembaga keuangan juga masih terbuka lebar. "Harus memanfaatkan yang ada, tapi jangan dikte aku (Indonesia)," tambahnya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
ngurangi