Jokowi Ingin Pulau Ini Jadi Penghasil Beras Terbesar

Presiden RI Joko Widodo akan menjadi pembicara di pertemuan G7 di Jepang.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro
VIVA.co.id
Ini Saran Megawati Capai Swasembada Beras
- Presiden Joko Widodo menyatakan tekad untuk menjadikan Kabupaten Buru sebagai penghasil beras terbesar di Maluku.

"Daerah Tidak Produktif, Kami Pangkas Anggarannya"

“Saya melihat sawah di sini merupakan sawah yang sangat subur, namun memang memerlukan penanganan yang intensif, sehingga produksi beras di Provinsi Maluku ini, berasnya diambil diambil dari Pulau Buru, bukan dari provinsi lain,” kata Jokowi, seperti dikutip pada laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Minggu 10 Mei 2015.
Menristek: Ketersediaan Pangan Bagian dari Inovasi


Hal itu, disampaikan Jokowi saat menghadiri acara pencanangan penanaman padi dan peresmian Bendung Way Leman di Desa Wanareja, Gelar Way Apo, Kabupaten Buru, Maluku.


Adapun, Bendung Way Leman merupakan bagian dari usaha untuk mencapai target Pulau Buru sebagai lumbung beras Maluku.


Jokowi menjelaskan, sebenarnya Bendung Way Leman lama dibangun pada tahun 1982-1983 untuk mengairi sawah seluas 935 hektare dengan intensitas tanam dua kali setahun dengan produktivitas 3-4 ton GKG/hektare.


Pada tahun 2010-2011 terjadi banjir besar yang merusak tubuh bendung dan tebing Sungai Way Tina (sungai yang dibendung Bendung Way Leman), sehingga bendung tidak dapat berfungsi penuh lagi.


Untuk itu, maka pada 2012 hingga 2015 dibangun Bendung Way Leman oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku.


Menurut Jokowi, setelah Bendung Way Leman ini selesai diharapkan bisa memperluas areal persawahan yang bisa diairi meningkat jadi 2.500 hektare dengan intensitas tanam tiga kali setahun dan produktivitas meningkat hingga menjadi tujuh ton GKG/hektare.


Di Pulau Buru, sesuai laporan dari Gubernur Maluku, Said Assegaf, ada sekitar lebih dari 10 ribu hektare lahan pertanian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya