Dua Perusahaan Tiongkok Lirik Investasi Proyek Sejuta Rumah

Pameran Rumah Murah di JCC beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Program Satu Juta Rumah Murah Mandek, Ini Alasan Pemerintah
- Dua perusahaan asal Tiongkok menyatakan berminat untuk menjajaki investasi dalam program satu juta rumah. Program sejuta rumah merupakan program unggulan pemerintahan Joko Widodo yang akan dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Anggaran Pembiayaan Perumahan Ditambah Rp12 Triliun

Dua perusahaan asal Tiongkok itu, Beijing Set Force Technology Development Co Ltd dan China Railway Enggineering Design Institute Co. Ltd, menilai program sejuta rumah dinilai memiliki nilai investasi tinggi.
Laporan Singkat Kinerja Kementerian PUPR 2015


Selain itu, program satu juta rumah dianggap bisa meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di masa mendatang.


Dikutip dari laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rabu 13 Mei 2015, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, memberi apresiasi ke perusahaan Tiongkok itu.


Namun, ungkapnya, para investor diklaim tetap harus mengikuti aturan mengenai investasi yang berlaku di Indonesia.


“Kami mengapresiasi minat dari sejumlah perusahaan dari China yang ingin berinvestasi dan membantu pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program pembangunan sejuta rumah ini. Sepanjang mereka dapat memenuhi serta mengikuti aturan aturan mengenai investasi yang berlaku di Indonesia, ya kami izinkan,” katanya.


Dia menjelaskan, Kementerian PUPR tidak bisa melarang jika perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut benar-benar ingin berinvestasi di Indonesia. 


Selain itu, dia menambahkan, program pembangunan sejuta rumah di Indonesia memerlukan percepatan melalui partisipasi aktif dari berbagai kalangan, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat termasuk investor dari luar negeri untuk ikut menyukseskan program tersebut.


“Saat ini, tawaran kerja sama di bidang pembangunan perumahan memang baru datang dari perusahaan China dan mereka sangat antusias sekali dalam investasi ini,” paparnya.


Ke depan, tuturnya, tidak tertutup kemungkinan banyak perusahaan-perusahaan asing yang akan menjajaki kerja sama di sektor perumahan.


Apalagi, dia mengungkapkan, kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Untuk itu, diperlukan terobosan-terobosan untuk mengurangi angka kekurangan kebutuhan rumah tersebut.


“Kami sudah pernah melihat presentasi dari perusahaan asal China yang bergerak di sektor perumahan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya