Sumber :
- Viva.co.id/Agus
VIVA.co.id
- KRI Rigel-933 resmi bersandar di Indonesia, setelah mengarungi derasnya lautan dari Prancis ke Indonesia. KRI Rigel-933 akan mengisi kekuatan armada TNI Angkata Laut Indonesia.
Kapal ini disebut-sebut sebagai kapal laut tercanggih yang ada di Asia Tenggara. KRI Rigel-933 merupakan salah satu perang yang dimiliki Indonesia, dengan spesifikasi khusus survei di jajaran Satuan Survei Hidro-oseanografi Dishidros TNI AL.
Kapal buatan Prancis ini, akan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk melaksanakan survei dan pemetaan kepentingan sipil maupun militer, serta berperan dalam upaya menjaga keamanan laut Nusantara.
"KRI Rigel-933 merupakan kapal pertama dari jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel) yang dioperasikan di jajaran TNI AL dibawah satuan Survei Hidro-Oseanografi. Kapal ini, salah satu alutsista terbaru yang dimiliki TNI AL yang dibangun di galangan kapal OCEA, Les Sables d'Olonne, Prancis," ujar Komandan Kapal Mayor Laut (P) Muhamad Wirda Prayogo di Pelabuhan JICT-II, Tanjung Priok, jakarta Utara, Jumat, 15 Mei 2015.
Wirda melanjutkan, kapal baru ini dilengkapi berbagai macam peralatan canggih untuk melakukan survei Hidrografi, Oseanografi, Meteorologi, Geofisika, serta Perikanan.
Baca Juga :
Intip Kemampuan Perang Panser TNI Buatan Bandung
Baca Juga :
Ketua DPR Dorong Peremajaan Alutsista TNI
Diketahui, KRI Rigel-933 dibeli oleh TNI AL dari Prancis dengan mahar Rp564 miliar. Kapal ini mampu menampung 40 orang awak dan 11 peneliti.
Kata Rigel dalam nama kapal tersebut diambil dari salah satu bintang kedua yang paling bercahaya di ras bintang Orion. Rigel adalah bintang raksasa berwarna biru keputihan dan memiliki massa matahari serta bersinar sekitar 117 ribu kali luminositas matahari dan diamater 74 kali matahari.
Sedangkan, dari bahasa Arab, kata Rigel mempunya arti juga yaitu 'Rigl awza al-Yusra. Secara harfiah dalam bahasa Arab, maka diartikan sebagai kaki kiri.
Halaman Selanjutnya
Diketahui, KRI Rigel-933 dibeli oleh TNI AL dari Prancis dengan mahar Rp564 miliar. Kapal ini mampu menampung 40 orang awak dan 11 peneliti.