Holcim Bagikan Dividen 75 Persen dari Laba Bersih

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- PT Holcim Indonesia Tbk membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar 75 persen dari laba bersih tahun buku 2014 yang sebesar Rp668,35 miliar.


Dividen yang dibagikan setara dengan Rp501,26 miliar. Adapun, besaran dividen itu telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).


"Perseroan membagikan total dividen sebesar Rp65 per lembar saham dengan rasio pembayaran sebesar 75 persen dari laba bersih. Dividen interim sebesar Rp34 per lembar saham telah didistribusikan pada Oktober 2014," ujar Presiden Direktur Holcim, Gary Schutz di Hotel Le Meridien Jakarta, Selasa 19 Mei 2015.


Sementara itu, sisa laba bersih 2014, ditempatkan sebagai laba ditahan untuk pengembangan bisnis perseroan.


Emiten yang berkode saham SMCB ini membukukan laba bersih pada 2014, sebesar Rp668,35 miliar. Angka ini anjlok 27,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya Rp952,11 miliar.


Seperti diketahui, pada 2014, perseroan membukukan penjualan senilai Rp10,52 triliun, atau tumbuh 8,67 persen dari perolehan Rp9,68 triliun pada tahun sebelumnya.


Namun, beban pokok penjualan perseroan yang membengkak hingga 18,48 persen menjadi Rp7,50 triliun dari beban penjualan tahun lalu senilai Rp6,33 triliun, sehingga laba kotor perseroan tertekan.


Asyik Pesta Miras dan Ganja, 5 Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi
Laba kotor Holcim tercatat sebesar Rp3,02 triliun, atau turun dibandingkan laba kotor 2013 senilai Rp3,35 triliun. Selain meningkatnya beban pokok penjualan, penurunan laba bersih juga didorong oleh kenaikan beban usaha.

Afrika dan Eropa Lengkap! 26 Tim Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Kenaikan beban pokok penjualan, seiring dengan peningkatan biaya pabrikasi, kenaikan gaji dan upah, serta persediaan bahan baku.
Ikonik karena Jadi Kanvas Kosong bagi Para Kreator


Selain itu, adanya rugi selisih kurs senilai Rp16,45 miliar dari penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing membuat laba bersih perseroan tambah tertekan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya