Ekonomi Melambat, Pengusaha Minta BI Rate Diturunkan

Ilustrasi investasi
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa di tengah kondisi perlambatan ekonomi saat ini, Bank Indonesia perlu menurunkan suku bunga acuan perbankan (BI Rate).


Hal ini untuk menggairahkan kembali dunia usaha serta perekonomian dalam negeri Indonesia.


Ketua Umum Kadin I‎ndonesia, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan, dunia usaha saat ini memang sedang mengalami kesulitan bersaing dan mengalami pelemahan penjualan, baik untuk domestik maupun ekspor.
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini


Konsumsi Masyarakat Cenderung Melemah Walau Ekonomi Tumbuh
Sebab, ungkapnya, pengusaha kesulitan mengembangkan bisnisnya di tengah tingginya bunga bank.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III akan Membaik

"Dari situ saja betapa tidak diuntungkannya dunia usaha, kami tahu Bank Indonesia itu independen, tapi BI perlu memikirkan strategi yang baik untuk mendorong sektor riil," ujar Suryo, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 25 Mei 2015.


Dia menjelaskan, BI sesekali perlu mengambil risiko untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan jangan membiarkan dunia usaha kesulitan bersaing dengan negara lain.


Suryo menilai, jika kondisi dunia usaha sulit berkembang, ke depan banyak perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).


‎"Ya,
diturunin
BI Rate-nya sampai 6 persen. Saat ini, kenaikan suku bunga The Fed yang menjadi momok BI tidak menurunkan BI Rate. BI juga harus perhatikan dunia usaha agar bisa bersaing dan berani ambil risiko. Kami sudah diberatkan biaya logistik yang mahal, infrastruktur yang kurang," tuturnya.


Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,5 persen. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya