Anak-anak Norwegia Antusias Membuat Batik

Anak anak Norwegia belajar membuat kain batik
Sumber :
  • KBRI Oslo

VIVA.co.id - Batik tidak sekadar menjadi kain khas kebanggaan bangsa Indonesia. Kain motif itu pun ternyata menjadi alat belajar yang mengasyikan demi memperkenalkan budaya nusantara.

Batik Generasi Muda Danar Hadi dengan Sentuhan Modern

Keasyikan itulah yang ditunjukkan anak-anak Norwegia. Mereka akhir pekan lalu tampak senang dan antusias belajar menggambar motif batik di atas kain, demikian ungkap Kedutaan Besar RI di Oslo, ibu kota negara Eropa bagian utara itu. 

Latihan membuat batik itu berlangsung dalam festival anak terbesar di Norwegia, Stoppested Verden, pada tanggal 6-7 Juni 2015 di Museum Kereta Api kota Hamar. Letaknya sekitar 115 km di sebelah utara Oslo.

Paviliun Indonesia pada festival tahun ini menampilkan kegiatan utama berupa workshop batik jumputan. Para pengunjung, terutama anak-anak, terlihat antusias ketika kegiatan tersebut, ungkap Dilla Trianti, diplomat dari KBRI Oslo.

Carita Dasa Windu, Hadiah Eksklusif untuk Habibie

Para peserta pelatihan mengikat dan mencelupkan batik ke dalam berbagai bentuk dan warna berdasarkan kreatifitas masing-masing, sehingga hasilnya pun terlihat menarik dan beragam. Beberapa anak bahkan tidak puas dengan hanya satu karya dan memutuskan untuk membuat beberapa batik dengan motif dan warna yang berbeda.

Selama dua hari, workshop batik di pavilion Indonesia selalu dibanjiri pengunjung. Selain itu, pavilun Indonesia juga menawarkan berbagai kegiatan atraktif berupa permainan tradisional Indonesia yang tidak hanya menarik perhatian dan keingintahuan anak-anak, tetapi juga para orang tuanya.

Batik Alleira Hadirkan Sisi Feminisme Wanita Urban

Permainan tradisional Indonesia, seperti dakon, gasing, egrang, lompat karet dan lempar gelang memancing tawa gembira dan celoteh riang anak-anak saat memainkannya.

Kelompok Anak Indonesia juga kembali tampil menyemarakkan panggung utama, dengan menampilkan tari Renggong Manis yang dalam penampilannya, lenggang gemulai para penari mendapatkan sambutan meriah dari para pengunjung.

Anak anak Norwegia belajar membuat kain batik

Duta Besar RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto, menyampaikan rasa gembiranya. “Promosi budaya melalui aktivitas interaktif seperti workshop batik dan permainan tradisional bagi anak sangat efektif, karena kegiatan tersebut mempunyai daya tarik tersendiri yang akan tertanam dalam benak anak-anak Norwegia hingga dewasa," kata Yuwono.

Hal ini diharapkan akan menarik minat mereka serta orang tuanya untuk mengagumi keberagaman budaya dan etnik Indonesia yang selanjutnya bisa mengunjungi Indonesia. "Festival ini juga menunjukkan masyarakat Norwegia yang semakin multibudaya.” lanjut Dubes Yuwono.

Melalui festival ini, anak-anak dibawa mengelilingi dunia dengan konsep, transportasi mendekatkan budaya dan bangsa. Terdapat 32 peserta, mewakili 32 kebudayaan antara lain: Afghanistan, Amerika Serikat, Brasil, Burkina Faso, Ceko, Ethiopia, Filipina, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Nigeria, Palestina, Perancis, Sri Lanka, Somalia, Sudan, Swedia, Thailand, dan Vietnam.

Festival yang telah diadakan sejak tahun 2008 ini dihadiri oleh kurang lebih sekitar 9.700 pengunjung dalam dua hari penyelenggaraannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya