Pembangunan Empat Bendungan Berasal dari APBN dan Korsel

Bendungan Air Pintu Air Sepuluh Kota Tangerang, Banten.
Sumber :
  • walikota-tangerang.blogspot.com

VIVA.co.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melakukan penandatangan kontrak kerja sama operasi (KSO) untuk pembangunan empat bendungan baru. Kerja sama dilakukan dengan beberapa perusahan konstruksi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo

Pembangunan empat bendungan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pinjaman dari Bank Korea Selatan (Korsel). Kementerian mendapatkan pinjaman US$100 juta khusus untuk pembangunan bendungan Karian yang berlokasi di Lebak, Banten.

"Untuk pembangunan kita punya 2 Triliun lebih dari APBN kecuali (untuk) Karian, ada loan (pinjaman) US$ 100 juta dari korea. Kita memang dari dulu sudah sering bekerjasama," ujar Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 22 Juni 2015.

AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta

Pemerintah bertekad merampungkan seluruh proyek bendungan yang dibangun, guna memenuhi ketersediaan air baku nasional. Pemerintah sejauh ini menargetkan pembangunan 65 bendungan. Terdiri dari 16 bendungan yang merupakan lanjutan dan 49 bendungan baru. Tahun ini ditargetkan ada 13 bendungan baru yang mulai dibangun.

Dengan pembangunan 65 bendungan, maka akan melengkapi 209 bendungan yang sudah ada, sehingga Indonesia akan memiliki 275 bendungan. Dari bendungan yang eksisting, yakni 209 bendungan, daya tampungnya mencapai 12,56 miliar meter kubik dan diharapkan bertambah 6,75 miliar meter kubik dari 65 bendungan baru.

Kementerian PUPR Terseret Kasus Suap Damayanti

Dari total 275 bendungan yang dimiliki Indonesia, nantinya juga akan berkontribusi pada saluran irigasi teknis yang ada. Saat ini dari irigasi teknis seluas 7,2 juta hektare, baru 800 ribu hektare atau sekitar 11 persen yang disuplai air bendungan. Nanti dengan 65 bendungan baru akan meningkat menjadi 1,4 juta hektar atau 20 persen.

Selain berkontribusi pada saluran irigasi teknis, empat bendungan yang mulai dibangun juga akan menjadi sumber daya pembangkit listrik. Bendungan Karian akan memproduksi 1,8 Megawatt (MW), Bendungan Passeloreng sebesar 2,5 MW, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila 0,5 MW.

Untuk diketahui, pekerjaan konstruksi masing-masing bendungan dilakukan oleh KSO antara Daelim Industrial, Co. LTD (Korea), PT Wijaya Karya-Waskita Karya (Bendungan Karian), Joint operation (JO) antara  PT Wijaya Karya–PT. Bumi Karsa (Bendungan Passeloreng) dan JO antara PT Nindya Karya–PT Hutama Karya (Bendungan Tanju dan Bendungan Mila).

"Targetnya untuk Karian tahun 2019 selesai, saya minta dipercepat 2019 awal, untuk yang lainnya tahun 2018 kami target selesai."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya