- Reuters
VIVA.co.id - Saham-saham China, Rabu 8 Juli 2015, berjatuhan dengan Indeks Shanghai Composite SSEC anjlok 6,4 persen. Sementara itu, Indeks Shanghai dan Shenzhen jatuh 6,7 persen.
Dilansir Reuters, regulator sekuritas China, Rabu, menyatakan ada "sentimen panik" di pasar saham China Daratan, sehingga menyebabkan meningkatnya penjualan saham.
Bank of China menyatakan akan mengawasi lebih ketat arah pasar saham, dan menjaga terhadap risiko finansial regional yang sistematik. Namun, pernyataan itu tidak dapat menenangkan investor yang khawatir berjatuhannya pasar ekuitas China.
Lebih dari 500 perusahaan terdaftar menangguhkan perdagangan di bursa Shanghai dan Shenzhen untuk mencegah kerugian besar, Rabu ini.
Anjloknya bursa China juga berpengaruh pada bursa Asia. Indeks MSCI Asia Pasifik, di luar Jepang, turun 2,5 persen, setelah bursa China dibuka.
Indeks Jepang, Nikkei, turun 1,5 persen. Sementara, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia masih cukup stabil, hanya turun 0,07 persen. (asp)