Jokowi: Indonesia Defisit Listrik dan BBM

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo mengaku optimistis gejolak krisis ekonomi global bisa dilalui Indonesia dengan aman. Pengalaman mengalami beberapa kali krisis ekonomi, membuat ekonomi dalam negeri lebih kuat dan tidak rentan diterpa krisis. 

Namun, Jokowi mengakui, masih banyak sektor ekonomi yang perlu dilakukan perbaikan dan diperkuat. Di sektor pangan misalnya, ketahanan pangan Indonesia masih rentan terjadi gejolak. 

"Ketika ada kelangkaan sedikit, kita langsung membuat gejolak," ujarnya dalam sidang bersama tahunanan DPR dan DPR di Jakarta, Jumat 14 Agustus 2015. 

Di sektor infrastruktur, Jokowi mengakui, ketersediaan infrastruktur dasar di Indonesia masih minim. Hal tersebut, menghambat laju pertumbuhan ekonomi saat ini.  
Budi Karya Lanjutkan Pekerjaan Jonan

" Infrastruktur itu belum terintegerasi dengan baik," tambahnya. 
Sosialisasi Tax Amnesty, Jokowi Bakal Sambangi Singapura

Kemudian, menurut Jokowi, di sisi maritim, saat ini pencurian ikan masih merajalela. Hal itu jelas merugikan rakyat dan harus ditindak dengan tegas. 
Menteri Enggartiasto Isi Posisi-posisi Lowong Kemdag

"Dari sisi energi, kita juga masih kekurangan listrik dan defisit BBM (bahan bakar minyak) 600 ribu barel per hari," ungkapnya. (asp)
Presiden Jokowi saat Sosialisasi Tax Amnesty.

Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi

Deklasi harta atau aset 1.294 peserta dengan akumulasi Rp9,95 triliun.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016