Surplus Neraca Perdagangan Juli Terbesar dalam 19 Bulan

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2015, tercatat surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$1,33 miliar.

Ada pun rinciannya, yakni nilai ekspor sebesar US$11,41 miliar dan impor sebesar US$10,08 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Adi Lumaksono, Selasa 18 Agustus 2015, mengatakan surplus neraca perdagangan Juli adalah yang paling besar semenjak 19 bulan yang lalu.

"Ini berita yang cukup baik, karena semenjak 19 bulan terakhir, ini surplus neraca perdagangan kita paling besar," ujar Adi, di kantor pusat BPS, Jakarta.
Peran Lembaga Surveyor Ekspor-Impor Harus Ditingkatkan

Namun, dia menjelaskan, ekspor dan impor sama-sama mengalami penurunan, akibat melambatnya perekonomian dunia. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, memengaruhi perdagangan luar negeri Indonesia.
Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 Diramalkan 5,3 Persen

"Antara ekspor dan impor, dua-duanya mengalami penurunan, ini akibat faktor pelemahan mata uang, terutama menguatnya dolar AS terhadap berbagai mata uang asing. China yang melakukan devaluasi mata uangnya juga menjadi pengaruh terhadap hal ini," ujar Adi.
Pengusaha Mebel Siap Terima Investor dari Tiongkok

Dia memaparkan, ekspor Juli sebesar US$11,41 miliar, atau turun 15,53 persen dibanding Juni 2015. Sedangkan dibanding Juli tahun lalu. turun sebesar 19,23 persen. 

Sementara itu, angka ekspor secara kumulatif, yaitu dari Januari-Juli 2015 tercatat sebesar US$89,76 miliar, turun 12,81 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Sedangkan untuk impor pada Juli 2015, tercatat sebesar US$10,08 miliar, turun 28,44 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dan turun 22,36 dibanding bulan sebelumnya.

"Penurunan ekspor lebih lamban dari pada penurunan impor. Jika terus seperti itu, surplus neraca perdagangan kita terus meningkat," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya