Pandangan Fraksi-fraksi Terhadap RAPBN 2016

Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
- Dewan Perwakilan Rakyat RI hari ini menyelenggarakan sidang paripurna tahun sidang 2014-2019.  Dua hal yang menjadi agenda dalam sidang ini adalah pelantikan anggota DPR baru dan pandangan fraksi-fraksi atas RAPBN tahun 2016.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Sebelum memulai, Taufik Kurniawan selaku pimpinan sidang sempat mengucapkan bela sungkawa terhadap para korban kecelekaan pesawat Trigana Air.
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR


Sidang dimulai dengan pergantian antar waktu Anggota DPR yaitu, Ardiansyah yang digantikan oleh Dardiansyah dari fraksi PDIP.


Setelah pelantikan anggota baru, sidang dilanjutkan dengan agenda kedua, yaitu pandangan fraksi terhadap RAPBN 2016 yang disampaikan Presiden RI dalam nota keuangan 16 Agustus lalu.


Sebelumnya, Presiden mengatakan bahwa untuk tahun 2016, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,5 persen, inflansi sebesar 4,7 persen, dan nilai tukar Rp13.400 per dolar AS.


Menanggapi hal tersebut, fraksi Gerindra mengatakan bahwa belum ada perubahan yang fundamental dalam RAPBN tahun 2016. Sehingga, dinilai penting untuk melakukan perubahan pada postur APBN.


“Target pertumbuhan ekonomi 5,5 persen mencerminkan minimnya upaya pemerintah untuk sungguh-sungguh bekerja dalam menggerakkan roda ekonomi,” kata Rachel Maryam, juru bicara dari fraksi Gerindra.


Beberapa poin penting juga disampaikan oleh fraksi PAN terkait RAPBN ini. "Perlu dicatat bahwa potensi inflansi di atas lima persen masih bisa terjadi sepanjang 2016 yang berasal dari faktor administered price, faktor musiman dan iklim,” ujar Layla Istiana dari fraksi PAN.


Fraksi PAN juga meminta pemerintah, agar serius menangani berbagai dampak kebijakan administered price, baik itu rencana kenaikan harga BBM dan harga jual gas elpizi yang meningkat tiap tahunnya.


Sedangkan fraksi PKB memandang bahwa pemerintah cukup optimistis dan realistis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen.


"Pemerintah harus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dengan melahirkan bauran kebijakan fiskal yang ekspansif sehingga dapat mendorong tingkat konsumsi masyarakat, menumbuhkan gairah investasi dan peningkatan ekspor,” kata Saiful Islam, Wakil dari fraksi PKB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya