Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Pada umumnya, menjadi perancang busana adalah sebuah perjalanan kreatif dalam mengungkap selera. Gaya dan mode datang dan pergi dan kemudian datang berulang kembali.
Dunia fashion memiliki pakemnya sendiri. Tidak sedikit para perancang busana mencari tempat belajar atau kursus untuk mempertajam ilmu mereka, bahkan sampai keluar negeri.
Setiap desainer tentunya memulai pada suatu tempat belajar yang beragam, seperti dari perguruan tinggi, kursus dan kemudian langsung memiliki rumah desain sendiri. Untuk itulah sangat dibutuhkan sekolah fesyen di Indonesia yang memiliki akademik lengkap.
Tidak dapat dipungkiri, beberapa dari mereka otodidak dan tidak memiliki kesempatan untuk belajar di lingkungan sekolah formal tetapi belajar langsung di sekolah informal dengan belajar langsung di lapangan secara nyata. Apapun jalan dan cara yang ditempuh, jika ada keinginan untuk belajar bisnis desain fesyen, maka akan selalu ada cara untuk melakukannya.
Hal ini juga yang menjadi acuan sekolah fesyen Imelda Spark Fashion Academy (ISFA) untuk memberikan program yang sesuai kebutuhan siswanya. Di sana para siswa ISFA tidak hanya diajarkan ilmu yang bermanfaat namun juga diberi bekal untuk berbisnis dalam industri fesyen.
Baca Juga :
Gaya Busana Pria yang Sangat Dibenci Wanita
Baca Juga :
Bertahan di Bisnis Online Via Instagram
“Menjadi desainer itu tidak mudah. Berbekal ilmu dari sekolah mode saja tidak cukup, karena itu kami pun mengajarkan mereka tentang bisnis dan berbagi pengalaman langsung dengan para senior,” kata Floery.
Halaman Selanjutnya
“Menjadi desainer itu tidak mudah. Berbekal ilmu dari sekolah mode saja tidak cukup, karena itu kami pun mengajarkan mereka tentang bisnis dan berbagi pengalaman langsung dengan para senior,” kata Floery.