- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan target program sejuta rumah menjadi 1,2 juta rumah pada tahun depan.
Hal ini mengingat anggaran yang dijatah bagi Kementerian untuk program perumahan pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp9 triliun.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhidin M Said mengatakan, sudah sepatutnya Kementerian PUPR meningkatkan target program sejuta rumah tahun 2016 menjadi 1,2 juta rumah. Mengingat anggaran untuk perumahan yang meningkat dari Rp5,1 triliun menjadi Rp9 triliun.
"Karena perumahan ini juga menjadi permasalahan di mana-mana. Saya minta Pak menteri meningkatan target dari datu juta rumah,menjadi 1,2 juta rumah," ucap Muhidin dalam Rapat Kerja RAPBN 2016 dengan Kementerian PUPR di Ruang Rapat Komisi V, Senin 14 September 2015.
Muhidin menjelaskan, peningkatan itu untuk mengejar kekurangan rumah di Indonesia karena data backlog perumahan atau kesenjangan antara ketersedian rumah dengan kebutuhan rumah di Indonesia yang masih banyak.
"Karena backlog ini masih ada banyak data yang bilang 13,5 juta, ada yang bilang 15 juta," kata dia.
Selain itu, ia menambahkan, Kementerian PUPR harus menjelaskan secara detail dimana saja pembangunan sejuta rumah agar bisa berkoodinasi dengan Pemerintah Daerah (pemda).
"Kami juga minta peta dan dimana saja rumah ini dibangun supaya bisa koordinasi dengan pemeintah daerah, apakah termauk rumah swadaya, pemda juga selalu mendesak, dimana dan bagaimana. Karena ada satu juta yang akan dibangun, tentu kami ingin tahu. Misalnya di provinsi ini ada perumahan sekian, di sini ada sekian, jadi kami bisa mensosialisasikan juga," ucapnya.
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Banyak yang sudah alih fungsi lahan.
