BRI Salurkan Kredit Rp518,9 Triliun

Sumber :
  • http://commons.wikimedia.org
VIVA.co.id
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada kuartal III-2015 menyalurkan kredit sebesar Rp518,9 triliun, naik 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp464,2 triliun.

‎"Di tengah kondisi ini kami masih melihatkan kinerja yang positif, terlihat dari beberapa pencapaian kinerja kuartal III-2015, seperti penyaluran kredit tumbuh 11,8 persen," kata Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, saat ditemui di kantor pusat BRI, Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015.

Asmawi merincikan, penyaluran kredit perseroan kepada sektor usaha mikro masih menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit dengan kontribusi sebesar 32,8 persen dari total keseluruhan kredit. Setelah itu, disumbang oleh kredit mikro yang tumbuh 14,7 persen menjadi Rp170,2 triliun, dari posisi sebesar Rp148,4 triliun di kuartal III-2014.

Selain itu, program akselerasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang menjadi bagian dari micro banking BRI juga menunjukkan tren positif.
Dirombak, Ini Direksi Baru BRI

"Sejak di launching pada minggu ke-3 bulan Agustus hingga akhir triwulan III bulan September 2015, BRI telah menyalurkan KUR (kredit usaha rakyat) sebesar Rp3,1 triliun, kepada lebih dari 200 ribu pelaku usaha mikro yang tersebar secara merata di seluruh pelosok Tanah Air," kata Asmawi.
Kinerja Membaik, BRI Bagikan Dividen Rp7,6 Triliun

Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, menurutnya, sektor perdagangan masih mendominasi pembiayaan. Kemudian, pembiayaan terbanyak di sektor pertanian, dan ke sektor ekonomi lainnya.
Bank Jabar Banten Bagi Dividen Rp828 Miliar

"Untuk dapat meningkatkan penyaluran KUR, BRI memanfaatkan 5.331 BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil dan 3.154 Teras BRI yang berada di pasar-pasar tradisional," ujar Asmawi.

Dari sisi kualitas kredit, meski kondisi perekonomian masih belum sepenuhnya pulih, tetapi rasio kredit bermasalah BRI tetap ter-maintain dengan baik, yang terlihat pada angka NPL (non performing loan) netto sebesar 0,6 persen dan gross sebesar 2,2 persen. 

"Hal ini tidak terlepas dari konsistensi BRI dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, peningkatan pengawasan dan pembinaan kepada debitur-debitur existing serta melakukan restrukturisasi," lanjut Asmawi. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya