OJK: Kondisi Perbankan Nasional Normal, Tapi Waspada

Sumber :
  • Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id
Sukseskan Tax Amnesty, OJK Perlonggar Syarat Modal Sekuritas
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kondisi perbankan nasional normal, tapi juga waspada di tengah perlambatan ekonomi dan tingginya tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL).

DPD Minta Menkeu Tak Sembarang Sunat Anggaran Daerah
Berdasarkan data OJK, tingkat Banking Confidence Indeks (BCI) perbankan nasional saat ini di 0,7 per Agustus. BCI perbankan nasional ini sudah turun dari status bulan Mei yang berada di 0,93. 

Kinerja Pasar Modal Awal Kuartal III Lampaui Ekspektasi
"Kondisi BCI normal, tapi waspada. Manajemen bank yang harus kita amati terutama pada bank yang memiliki kredit banyak di sektor pertambangan dan konstruksi," kata Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, Irwan Lubis, dalam Focus Group Discussion (FGD) di Bandung, Jawa Barat, Jumat 29 Oktober 2015. 

Diutarakannya, pertumbuhan kredit mulai ada perlambatan pada 2014 karena pesta demokrasi. Kemudian pada 2015 ada tekanan ekonomi global dan harga komoditas turun, sehingga perekonomian nasional terpengaruh. 

Irwan mengungkapkan rasio kredit bermasalah atau NPL gross mencapai 2,66 persen sampai Agustus 2015. Tren ini meningkat dibanding 2014 dengan NPL 2,16 persen.

NPL meningkat, terutama di sektor konstruksi dengan NPL mencapai 5,3 persen. Dan pertambangan, NPL hampir lima persen.    

"Tapi, ini masih dapat dikendalikan. Bank-bank mulai melakukan restrukturisasi kredit agar debitur tidak menjadi NPL," ucapnya.  

Diutarakannya, kondisi perbankan mulai membaik karena mulai semester dua 2015 kredit tumbuh, meski pada semester satu ada perlambatan.  

"Bulan Agustus pertumbuhan kredit mulai meningkat menjadi 10,95 persen (year on year/yoy). Ini cukup bagus di luar ekspektasi kita, saya kira hanya singel digit. Saya perkirakan kredit akan tumbuh 12-13 persen hingga Desember 2015," katanya.   

Irwan juga menyatakan ketahanan modal perbankan nasional masih kuat. Total, aset perbankan Rp8.011 Triliuan hingga Agustus 2015, sebanyak 65 persen dari aset kredit, dan surat berharga 11,4 persen. 

Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat cukup signifikan dengan yoy sebesar 13, 24 persen. Rasio kredit terhadap simpanan (LDR) masih bagus 88,82 persen. 

"Artinya ketahanan modal perbankan Indonesia bagus, masih kuat," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya