Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Pemerintah Italia menganggap Indonesia masih sangat menarik untuk investasi. Italia pun berencana untuk berinvestasi dibidang infrastruktur dan kemaritiman.
Baca Juga :
Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo
“Saat ini telah banyak perusahaan Italia yang berada di Indonesia dan tertarik untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama dalam bidang infrastruktur dan kemaritiman," kata Menteri Pembangunan Ekonomi Italia, Frederia Guide, saat melakukan kunjungan ke Indonesia, seperti dilansir dari laman Kementerian PUPR, Rabu 11 November 2015.
Baca Juga :
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Pertemuan delegasi Italia dengan pemerintah Indonesia ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli dan sejumlah pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Frederia mengatakan bahwa banyak perusahaan Italia yang berminat untuk berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia, saling bertukar informasi untuk menjadi partner dalam industri kedepannya.
“Kesepakatan baru nantinya akan difokuskan di sektor infrastruktur, sistem pemantauan keamanan, perhubungan dan pariwisata,” ujar Frederia.
Dalam pertemuan ini, infrastruktur juga dibahas terkait perkembangan yang diharapkan ke depannya.
“Rancangan kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 – 2019 nantinya akan terfokus ke dalam berbagai aspek seperti contohnya adalah pembangunan jalan, penyediaan air, maupun penyediaan perumahan,” ujar Hadi Sucahyono, Kepala Pusat Perencanaan Infrastruktur BPIW.
Presiden Direktur PT MRT Jakarta, Dono Boestami, menjelaskan mengenai perkembangan yang sedang dilaksanakan terkait dengan pembangunan MRT di Jakarta.
Dalam paparannya disampaikan bahwa pembangunan MRT memang sudah diperhitungkan untuk menjawab kemacetan yang terjadi di Jakarta. Transportasi MRT di Jakarta ini juga diharapkan menjadi salah satu peluang investasi yang menarik minat perusahaan Italia sehingga pembangunan yang diharapkan selesai 2020 itu bisa menjadi solusi bagi kemacetan di Jakarta.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Kesepakatan baru nantinya akan difokuskan di sektor infrastruktur, sistem pemantauan keamanan, perhubungan dan pariwisata,” ujar Frederia.
