Calonkan Jadi Ketua Umum Kadin, Ini Prioritas Gobel

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel Sidak ke Gudang Bulog
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Alasan Pengusaha RI Belum Tertarik Sponsori Rio Haryanto
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional VII di Bandung, Jawa Barat pada 22-24 November 2015. 

Bakmi Kadin, Legendanya Bakmi di Jogja
Munas tersebut mengambil tema "Memperkuat daya saing ekonomi nasional dan daerah melalui pembangunan industri yang kuat, inovatif, dan berkelanjutan."

Kadin Sambut Positif Kabinet Ekonomi
Adapun, agenda utama Munas VII membuat rumusan program kerja strategis dan sekaligus memilih ketua umum Kadin periode lima tahun mendatang, menggantikan masa bhakti kepemimpinan Suryo Bambang Sulisto di Kadin pada 2010-2015.

Munas VII Kadin direncanakan dibuka Presiden RI Joko Widodo. Sedikitnya, 2.000 orang terdiri atas peserta dan peninjau akan hadir di acara itu.

Menjelang perhelatan Munas VII, beberapa nama muncul dalam bursa pencalonan ketua umum Kadin. 

Sejauh ini, tiga nama telah menyatakan kesediaan memimpin organisasi yang menghimpun para pengusaha di Tanah Air itu. Di antaranya mantan Menteri Perdagangan RI dan juga pimpinan kelompok usaha Panasonic Gobel, Rachmat Gobel.

Selanjutnya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan Roeslani, serta Ketua Komite Tetap Hubungan Kerja Sama Lembaga Luar Negeri Kadin, Maxi Gunawan.

Rachmat Gobel atau akrab disapa RG, mengatakan, motivasi pencalonannya diikuti komitmen untuk membangun kemajuan dan kebesaran Kadin. 

Selain itu, RG ingin meletakkan prioritas terhadap organisasi Kadin dalam semangat maupun kiprah persatuan yang utuh, di samping sebagai mitra efektif dan kuat bagi pemerintah.

"Jadi, saya telah menyatakan maju dalam pencalonan ketua umum Kadin, dan akan menjadikan Kadin disegani di dalam negeri maupun di lingkungan internasional. Utamanya atas dasar modal persatuan Kadin dan kebersamaan dengan pemerintah,” ujarnya, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 12 November 2015.

Dia menginginkan adanya persatuan Kadin dalam satu wadah solid dan kuat. 

"Kadin harus satu, dan jangan lagi ada dualisme. Karena Kadin yang bersatu adalah Kadin kita semua,” tutur Rachmat. Dengan Kadin bersatu, dia melanjutkan, maka Indonesia tak akan terkalahkan di dalam peran ekonominya.

Dengan begitu, dia merasa kini semangatnya terpanggil untuk mempersatukan kembali seluruh kekuatan pengusaha Indonesia, melalui keberadaan Kadin sesuai Undang Undang No 1/1987 yang mendasari kelahirannya.

"Bagi saya, hanya ada satu Kadin. Jika kemarin seolah ada dua versi, hal itu karena kedua versi sangat mencintai Kadin yang satu, tetapi kemudian terjadi perbedaan persepsi," tutur RG.

Pada sisi lain, dia akan berupaya menemukan persamaan di antara perbedaan kepentingan di lingkungan para pengusaha nasional, sebagai prasyarat tumbuhnya daya saing bangsa Indonesia. 

Dia berkeyakinan, Kadin yang kuat dan bersatu dapat menghasilkan hal-hal lebih positif untuk bangsa. Karena itu, Kadin harus menyatukan segala potensi dan kekuatan pengusaha nasional yang ada, tanpa mengabaikan jalinan kerja sama dengan pemerintah.

"Melalui prasyarat dan fondasi persatuan Kadin serta semangat kemitraan dengan pemerintah itu lah, saya memberanikan diri menawarkan pokok gagasan melalui kata kunci inovasi, entrepreneurship, dan economic growth," katanya.

Menurut dia, itu lah tiga pilar Kadin dalam memperkokoh mandat kebangkitan dan kemandirian bangsa Indonesia menuju negara industri 2025.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya