Sumber :
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar mengatakan turut perihatin dan mengutuk keras atas kejadian peledakan bom serta aksi penembakan yang terjadi disejumlah tempat publik di Paris, Perancis, pada hari Jumat 13 November 2015. Jika selama ini terorisme lebih banyak menyasar objek vital dan strategis sebuah negara, namun di Paris diruang publik yang melibatkan banyak masyarakat.
“Kami mengutuk keras peristiwa tersebut dan senantiasa berharap agar pemerintah serta rakyat Perancis bisa melewati masa-masa sulit ini dengan sikap dan respon terbaik. Disadari, tragedi peledakan bom dan teror penembakan di Paris ini sangat mengehenyakkan dunia internasional. Untuk kesekian kali, betapa aksi kekerasan telah terjadi di ruang publik dalam skala yang masif dan tersistematis yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa,” ujar Rofi’ Munawar dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu 15 November 2015.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Dalam kesempatan yang sama, Legislator asal Jawa Timur ini melihat bahwa secara prinsip tragedi Paris kali ini telah memberikan pesan yang tegas kepada kita semua warga dunia, untuk secara serius menentang segala bentuk kekerasan yang telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Diantaranya mendorong dialog dan membangun komunikasi yang baik antar negara sebagai salah satu formula usaha preventif mencegah terorisme terjadi kembali. Komunikasi antar negara dalam menanggulangi terorisme tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu jalur (single track) negara antar negara (G to G) namun juga jalur non militer atau formal (multi track).
“Peristiwa ini tidak bisa disimpulkan secara sederhana, karena sesungguhnya proses identifikasi motif kekerasan serta pelaku memerlukan penelusuran yang serius dari berbagai pihak. Jikapun saat ini apa yang tampak secara sekilas dan banyak diperbincangkan publik menunjukan symbol dan identitas tertentu, tentu saja tidak dapat serta merta menjadi sebuah alasan bahwa itu sudah pasti dilakukan berdasarkan nilai-nilai keyakinan itu,” jelas Rofi.
Mengkanalisasi isu dan mencegah dampak konflik yang lebih besar harus segera dilakukan oleh pemerintah Perancis, mengingat respon yang salah serta berlebihan akan sangat kontraproduktif untuk menciptakan perdamaian yang diharapkan. Biarpun beberapa pihak diantaranya kelompok Islamic State Iraq Suriah (ISIS) telah mengakui bahwa kejadian teror ini dilakukan oleh mereka, tidak menarik kesimpulan untuk melakukan tindakan diskriminatif terhadap muslim.
Halaman Selanjutnya
“Peristiwa ini tidak bisa disimpulkan secara sederhana, karena sesungguhnya proses identifikasi motif kekerasan serta pelaku memerlukan penelusuran yang serius dari berbagai pihak. Jikapun saat ini apa yang tampak secara sekilas dan banyak diperbincangkan publik menunjukan symbol dan identitas tertentu, tentu saja tidak dapat serta merta menjadi sebuah alasan bahwa itu sudah pasti dilakukan berdasarkan nilai-nilai keyakinan itu,” jelas Rofi.