Sumber :
- VIVA.co.id / Renne Kawilarang
VIVA.co.id
- Pemerintah masih menunggu penawaran harga divestasi 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia. Padahal, Freeport seharusnya sudah menyerahkan penawaran mereka pada pertengahan Oktober lalu, kepada pemerintah untuk dievaluasi.
![Ilustrasi/Protes pertambangan PT Freeport di Indonesia]()
![img_title]()
Alasannya, Freeport masih menghitung nilai divestasi saham yang diperkirakan bernilai US$2 miliar itu. Sementara itu, pemerintah masih mempertimbangkan opsi untuk membeli saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Jumat 20 November 2015, mengatakan pemerintah tidak mengalokasikan anggaran khusus untuk membeli saham perusahaan tambang di Grasberg, Papua itu.
"Tidak ada (anggaran). Coba kamu bongkar. Ada tidak anggarannya?" ujar Bambang kepada awak media, saat ditemui di kantornya, Jakarta.
Seperti diketahui pemerintah masih mencari opsi untuk menyerap divestasi saham Freeport Indonesia. Di antaranya adalah menugaskan Badan Usaha Milik Negara PT Aneka Tambang Tbk untuk membeli saham Freeport, atau melalui mekanisme penawaran saham perdana (IPO) saham Freeport di pasar modal Indonesia. (asp)
Baca Juga :
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?
Menteri Arcandra Bicara Masa Depan Freeport
Dia akan tegas mengambil keputusan sesuai dengan undang-undang.
VIVA.co.id
29 Juli 2016
Baca Juga :
