Paket Kebijakan Tidak Ada Progres, BI Rate Diminta Turun

buruh tolak paket kebijakan ekonomi jilid IV
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai beberapa paket kebijakan ekonomi Jokowi hanya menimbulkan daya tarik sementara bagi investor, baik dalam negeri maupun luar negeri.


Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati, mempertanyakan kemajuan dan arah kebijakan paket ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo.


"Kalau kita lihat dari keenam paket tersebut arahnya belum sangat jelas, lantaran progres, report dan follow-up nya sampai saat ini belum terlihat," ujar Enny dalam Seminar Bertajuk Proyeksi Ekonomi Indonesia 2016 di Jakarta, Kamis 26 November 2015.


Ia mencontohkan bahwa revaluasi aset adalah salah satu kebijakan yang belum menunjukkan bukti nyata dari paket kebijakan ekonomi tersebut.


"Revaluasi aset, sebagai salah satu poin paket kebijakan jilid VI, sampai saat ini belum memberikan solusi. Karena sebagian BUMN menolak dengan alasan beban pajak perusahaan menjadi besar," kata dia.

Produk UKM Pedesaan Masih Kesulitan Promosi

Menurutnya, pemerintah perlu melakukan terobosan-terobosan kebijakan untuk membangkitkan perekonomian domestik, salah satunya adalah dengan menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate)
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate


Bank Dunia Nilai Suku Bunga BI Terlalu Tinggi
"Dengan turunnya BI Rate akan berdampak secara signifikan terhadap bunga kredit, sehingga daya beli masyarakat menjadi lebih besar," kata dia. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya