Toshiba Jual Pabriknya di Indonesia, Ribuan Pekerja Kena PHK

Sumber :
VIVA.co.id
- Raksasa elektronik asal Jepang Toshiba mengumumkan akan memangkas sekitar 7.000 karyawannya di seluruh dunia pada divisi pelayanan konsumen elehtronik. Pemutusan hubungan kerja (PHK), merupakan tindak lanjut dari skandal kasus akuntansi di perusahaan itu dengan kerugian US$1,3 miliar. 

CNBC melansir, Selasa 22 Desember 2015, pemangkasan divisi elektronik ini juga merupakan salah satu langkah restrukturisasi perusahaan yang ke depannya akan lebih fokus pada pengembangan chip dan nuklir. 

Karena restrukturisasi tersebut, Toshiba juga akan menjual pabriknya televisinya di Indonesia dalam waktu dekat dan juga melakukan PHK. Dengan langkah ini total karyawan yang akan di-PHK termasuk dengan pensiun dini secara sukarela mencapai 10 ribu pekerja. 

Dengan penjualan pabrik di Indonesia tersebut, diperkirakan kerugian Toshiba hingga berakhir tahun anggaran ini, yang akan diumumkan pada Maret mendatang, mencapai US$4,53 miliar.  

"Dengan menerapkan rencana ini, kami ingin mendapatkan kembali kepercayaan dari semua pihak termasuk pemegang saham. Dan dengan mengubah diri, kami menjadi bisnis yang kuat," ujar perwakilan Toshiba dalam keterangannya. 

Sebagai informasi, saham Toshiba telah jatuh sekitar 40 persen sejak berita tentang masalah akuntansi mulai muncul pada awal April lalu. 

Analis mengatakan restrukturisasi sudah lama terlambat. Perusahaan ini meluncurkan laptop pasar massal pertama di dunia pada tahun 1985, tetapi perusahaan telah melihat bisnis elektronik konsumen menyusut di tengah persaingan harga dengan saingan Asia.

Jual Unit Bisnis Peralatan Medis, Saham Toshiba Melonjak
Dilansir dari Reuters, Toshiba diketahui sudah menyetujui perjanjian jual beli pabrik di Indonesia dengan Skyworth seharga 3 miliar yen Jepang atau US25 juta. Skyworth merupakan perusahaan manufaktur dan teknologi asal China.

Pasta Gigi Colgate PHK 3.300 Karyawan di Seluruh Dunia
CEO Credit Suisse, Tidjane Thiam.

Credit Suisse Pangkas Anggaran dan 2.000 Karyawan

Perusahaan memproyeksi penurunan pendapatan 40-45 persen di kuartal I.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2016