Pekan Ini Harga Minyak Berpotensi Melonjak Delapan Persen

Ilustrasi rig lepas pantai.
Sumber :
  • REUTERS/Andy Buchanan/Pool/Files
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah dunia berpotensi melonjak lebih dari delapan persen pada pekan ini. Harga minyak diproyeksi akan diperdagangkan di level US$60 per barel. 

Dilansir CNBC, Senin, 28 Desember 2015, Kepala Strategi Komoditi dari RBC Capital Markets, Helima Croft, menekankan ada tiga skenario potensial untuk minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) pada tahun baru 2016.

Situasi paling optimis adalah harga minyak rata-rata di kisaran US$60 per barel dan lebih dari sejuta barel minyak akan ditarik dari pasar. 

Sementara skenario terburuk atau pesimis adalah gelombang produksi minyak baru dari negara-negara pengekspor minyak OPEC, Arab Saudi, Iran dan Libia menghantam pasar. Dipastikan harga minyak akan jatuh lebih rendah dari harga saat ini. 
Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Indeks Nikkei Anjlok 1 Persen

Pada penutupan perdagangan sebelum malam Natal, Kamis lalu, harga minyak WTI dan Brent meski ditutup naik, tapi masih berada di bawah US$40 per barel. 
Tak Ada Perubahan Bunga, Wall Street Ditutup Bervariasi

Croft juga melihat skenario keseimbangan pasar pada semester kedua tahun depan. Harga minyak diperkirakan bisa menjadi sekitar US$52 per barel. Dia menyiratkan bahwa harga minyak akan sepertiga lebih tinggi dari tingkat harga perdagangan saat ini.
Pejabat G-20 Kecewa Ekonomi Dunia Dikoreksi Melemah

"Dasar kami adalah semacam kisaran tengah US$52 per barel adalah prediksi kami tahun depan," katanya. 
 Rig minyak

Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh

Produksi minyak Arab Saudi mencapai rekor tertinggi pada Juli 2016.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016