Perdagangan RI Tak Terganggu Bom Sarinah, Kata BPS

Badan Pusat Statistik
Sumber :
  • VIVAnews/R. Jihad Akbar.
VIVA.co.id
- Ledakan bom dan baku tembak yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta kemarin, Kamis 14 Januari 2016, memang sempat membuat laju indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terguncang sesaat. Namun, berbagai pihak kembali nenegaskan dampaknya ke ekonomi hanya sesaat. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Widodo memastikan, kejadian tersebut tidak akan memberikan tekanan kepada perdagangan Indonesia, khususnya kinerja ekspor impor. Meskipun beberapa indikator ekonomi domestik mengalami penurunan.

"Trendnya itu sementara. Paling hanya di bulan itu saja kalau terjadi gangguan. Kalau terhadap ekspor dan impor, itu hanya gangguan sesaat," ujar Sasmito saat ditemui dikantornya, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016.

Sasmito memperkirakan, dampak dari teror itu akan terlihat pada laporan BPS di Februari. Namun, dia pun meragukan apakah ada dampak dari kejadian itu.
Tak Ada Kenaikan Harga, Inflasi Agustus Rendah

"Kalau terjadi di Januari, mungkin ada dampak sedikit di Februari. Tapi Februari itu pendek bulannya. Jadi kalau di kalau rendah, itu bukan karena bom Thamrin. Tapi memang harinya juga pendek, tuturnya.
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Turun

Sementara ditemui ditempat yang sama, Kepala BPS Suryamin menegaskan, pihaknya belum melakukan simulasi apapun pasca kejadian menggemparkan itu. Ia optimistis, pemerintah memiliki strategi khusus untuk menangkal kegiatan terorisme yang pada akhirnya akan memengaruhi kinerja perekonomian dalam negeri secara tidak langsung.
BPS : Inflasi Juli Tembus 0,69 Persen

"Kami belum buat simulasi. Kami harus lihat dulu. Pemerintah pasti sigap. Pasti ada strategi khusus. Kami belum hitung dampak besarnya," kata dia.

Sekadar informasi, pasca ledakan dan baku tembak tersebut, IHSG hari ini dbuka menguat 5,8 poin atau 0,1 persen ke level 4.518,98. Mengawali perdagangan hari ini, sebanyak 34 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mengalami penguatan

Sementara itu, berdasarkan Foreign Exchange Reference Rate Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs tengah dolar Amerika Serikat (AS) hari ini ditetapkan mengalami penurunan Rp9 menjadi Rp13.886, dari kurs kemarin sebesar Rp13.877.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya