Pelemahan Rupiah Diprediksi Pengaruhi Pasar Obligasi

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Pasca mencatatkan penguatan di pekan sebelumnya, laju perdagangan pasar obligasi pada pekan ini diperkirakan akan berbalik arah melemah.

Analis PT NH Korindo Securites Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan harga obligasi pada pekan kemarin yang mencatatkan kenaikan, berpeluang memicu pelemahan pasar di pekan ini.

"Apalagi jika sentimen yang ada kurang mendukung, maka peluang tersebut kian membesar," ujarnya, Senin, 18 Januari 2016.

Reza memperkirakan, laju harga obligasi pada pekan ini akan bergerak dalam rentang 35-85 basis poin. 
Sentimen Global dan Domestik Dukung Penguatan Obligasi

"Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada," ucapnya.
Obligasi Diprediksi di 'Jalur Hijau', Ini Alasannya

Dia berharap para pelaku pasar bisa mempertahankan aksi beli, agar tidak mendorong pembalikan arah pasar obligasi.
Pemerintah Tawarkan Sukuk Rp4 Triliun

"Tetap waspadai setiap sentimen, terutama jika rupiah masih dalam tren pelemahan, maka laju pasar obligasi akan berbalik melemah," tuturnya.

Selain itu, Reza mengatakan, besok, 19 Januari 2016, pemerintah akan melelang surat utang negara (SUN) dengan jumlah indikatif sebesar Rp12 triliun, dengan target maksimal Rp18 triliun.

Adapun seri-seri yang akan dilelang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Seri SPN12170106 dengan pembayaran imbalan secara diskonto dan jatuh tempo 6 Januari 2017.

2. Seri FR0056 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,375 persen dan jatuh tempo 15 September 2026.

3. Seri FR0073 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,375 persen dan jatuh tempo pada 15 Mei 2031.

4. Seri FR0072 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo pada 15 Mei 2036.
(one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya