Ini Fakta dan Bahaya Gerhana Matahari Langka

Ilustrasi: Pemantauan Gerhana Matahari
Sumber :
  • ANTARA/Noveradika

VIVA.co.id - Gerhana merupakan fenomena alam yang jarang terjadi, karena prosesnya tidak setiap bulan bisa terjadi.‎ Ada waktu-waktu tertentu, gerhana bisa berlangsung menghiasi langit.

Tahun ini, Indonesia berkesempatan untuk menyaksikan langsung Gerhana Matahari Total (GMT) langka pada 9 Maret 2016. Untuk menemukan GMT selanjutnya, diperlukan waktu hingga 350 tahun lagi.

Berdasarkan data yang telah dihimpun Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), seperti dikutip VIVA.co.id, Senin 18 Januari 2016, ada fakta-fakta menarik soal gerhana matahari langka tersebut.

Disebutkan, GMT 2016 akan serupa yang terjadi pada GMT 1988.‎ Kemiripan ini, karena wilayah pelintasan gerhana Sumatera-Bangka Belitung, diprediksikan tahun ini sama dengan 27 tahun yang lalu.

"GMT 2016 di Indonesia akan berlangsung 1,5 sampai tiga menit. Sedangkan yang terlama, akan terjadi wilayah Pasifik. Gerhana sebagian tampak dari seluruh Indonesia," kata Lapan.

Jejak gerhana langka ini akan melewati 11 provinsi Indonesia, di antaranya ‎Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, termasuk sejumlah lokasi wisata andalan di Tanah Air.

"Gerhana akan berlangsung pada pagi hari, ketika matahari beranjak naik dari ufuk timur," jelas Lapan.

Secara keseluruhan, gerhana langka selama abad ke-20, kurun waktu tahun 1900 sampai 1999 telah terjadi 224 gerhana bulan dan 224 gerhana matahari. Sebagian di antaranya, berlangsung dan terlihat di Indonesia, salah satunya GMT 11 Juni 1983.

Sedangkan dalam satu abad Indonesia dari kemerdekaan 1945 hingga 2024, terjadi 33 gerhana matahari, yakni 18 gerhana matahari sebagian, sembilan gerhana matahari total, dan enam gerhana cincin.

Sementara itu, di antara 20 kejadian gerhana matahari dari 2001 sampai 2020, hanya terdapat satu GMT pada tahun ini dan dua gerhana cincin pada 2009 dan 2019 yang teramati dari Indonesia.

Gerhana Matahari, Ini Tanggapan Donny Alamsyah

Bahaya gerhana

Lapan mengingatkan, saat GMT berlangsung, masyarakat dihimbau untuk tidak melihatnya dengan mata telanjang ke arah matahari. Karena, paparan cahaya dengan intensitas tinggi seperti cahaya matahari dalam waktu lama akan menembus mata, serta merusak lapisan retina mata yang berisi syaraf sensitif.

Retina tidak memiliki sensor sakit, sehingga saat menatap langsung maka kita cenderung mengabaikan dan tidak menyadari bahwa mata sedang keadaan bahaya.

"Kerusakan berupa penghilatan kabur dapat dialami berlangsung selama beberapa jam sampai hitungan minggu, namun juga kerusakan permanen hingga kebutaan dapat saja terjadi," tegas Lapan. (asp)

Kapan Gerhana Matahari Total Terjadi Lagi di lndonesia?
 Detik-detik gerhana matahari total di atas perairan Belitung, Rabu 9 maret 2016.

Euforia Gerhana Matahari Total

GMT diperkirakan terjadi lagi pada 2023 dan 2042.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2016