Harga Divestasi Freeport Kemahalan, Pemerintah Akan Tawar

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- Kementerian Energi Sumber dan Mineral (ESDM) enggan menyebut nilai saham yang ditawarkan oleh PT Freeport Indonesia kemahalan. Harga saham senilai US$1,7 miliar, atau sekitar Rp23 triliun itu masih akan dikaji dan dievaluasi oleh tim penyelesaian divestasi yang dibentuk‎.

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak

‎Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, menyampaikan bahwa harga yang ditawarkan tersebut masih akan dikaji lebih dalam.
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?


"Ya enggak tau (mahal atau enggak), nanti kita lihat metode perhitungannya seperti apa, perhitungannya seperti apa, kita lihat. Kalau memang US$1,7 miliar kemahalan, ya akan kami tawar," ujarnya di Kantornya, Senin 18 Januari 2016.


Ia menyampaikan, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan oleh tim penilaian divestasi yang dibentuk. Menurutnya, semua aspek akan diperhitungkan, seperti cadangan sumber daya yang masih ada di tambang Freeport yang berlokasi di Papua itu.


"‎Kita akan minta dulu nama-nama anggotanya, baru ketemu kembali," kata dia.


‎Seperti diberitakan sebelumnya, ada pengamat yang menilai harga penawaran divestasi Freeport yang ditawarkan terlalu mahal. Pemerintah dinilai harus jeli dalam mengambil keputusan yang tepat dalam proses negosiasi saham perusahaan tambang asal Paman Sam itu.


"Pemerintah perlu mengevaluasi kalau perlu menolak, karena (harga) itu tidak masuk akal, bahkan terlalu tinggi," ujar Direktur Energy Watch, Ferdinand Hutahaean ‎di gedung dewan pers, Jakarta, Minggu kemarin, 17 Januari 2016. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya