Menteri Rini: Harga Saham Freeport Terlalu Tinggi

Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, harga saham yang ditawarkan PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar US$1,7 miliar untuk sekitar 10 persen sahamnya terlalu mahal. 

Pihaknya saat ini sedang mengevaluasi dan menampung segala masukan pengamat Investasi dari BUMN dan pihak-pihak terkait lainnya. 

"Mengenai divestasi saham Freeport ini kan penawaran diberikan kepada pemerintah, ini sedang dievaluasi. Kami dari BUMN juga melakukan evaluasi sekarang, Kami minta masukan dari Dana reksa dan Mandiri Sekuritas, tapi kalau menurut kami itu memang terlalu tinggi (harganya)," ujar Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 19 Januari 2016.

Dia mengaku belum mengetahui penetapan besaran harga tersebut berdasarkan nilai apa. Menurutnya, dengan harga barang tambang seperti tembaga dan emas dunia yang juga sedang jatuh, harga tersebut terlalu tinggi.
Brudirect Klarifikasi Berita Rini di Kasus Korupsi China

"Saya belum mengetahui, nilai tersebut ‎didasari dari harga apa, apa tembaga dan emasnya saya kita belum tahu, karena kalau dihitung copper, tentu harga jatuh, sangat banyak turunnya, jadi saya rasa itu harganya terlalu tinggi," katanya menambahkan.
Hasil Kunjungan Menteri Rini ke Eropa, Gandeng Rolls Royce

‎Meski demikian, BUMN tertarik untuk mengambil saham perusahaan tambang asal Paman Sam itu. BUMN melihat ini merupakan kesempatan besar untuk memiliki tambang besar seperti Freeport.‎ Apalagi kata Rini, tambang tersebut berada di wilayah Indonesia.
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020

‎"Kalau tertarik kami memang tertarik, bagaimana bisa memiliki tambang-tambang besar, karena ini merupakan tambang milik bangsa Indonesia, jadi mungkin itu dasar pemikirannya."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya