Proyek Asian Games, Renovasi Stadion GBK Butuh Rp2 Triliun

Kondisi SUGBK Usai Konser Musik One Direction
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ‎menyatakan terus mempersiapkan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai tempat yang layak untuk digelarnya Asian Games 2018 mendatang.

3 Hewan Khas Indonesia Jadi Maskot Asian Games 2016
Dalam hal ini, Kementerian PUPR ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk mempercantik bangunan dan fasilitas olahraga di kawasan GBK dan kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

Sepakbola di Asian Games 2018, Dipertandingkan atau Tidak?
Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR, Adjar Prajudi, mengatakan pembangunan infrastruktur di kawasan GBK mulai dijalankan pada Juni 2016.

Nantinya, Kementerian PUPR akan melakukan banyak renovasi, mulai dari stadion GBK hingga kolam renang di kawasan tersebut.

"Stadion utama Senayan itu (akan direnovasi), dan kolam renang. Ini karena harus mengikuti standar internasional, dari delapan line menjadi 10 line dan kedalaman (kolam renang) juga," ujar Adjar di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu 10 Februari 2016.

Adjar menjelaskan, renovasi dua tempat olahraga itu harus dilakukan, mengingat aturan main untuk ajang sekelas Asian Games diharuskan bangunan dan fasilitasnya sudah sekelas internasional. 

Karena, kata Adjar, hal itu juga nantinya bisa menjadi prestasi sendiri bagi Indonesia.

Dia memaparkan, dana untuk merenovasi kawasan GBK ini tak sedikit. Meski tak merinci secara detail, biaya renovasi untuk kawasan GBK diperkirakan mencapai Rp2 triliun.

"‎(Estimasi dana) masih diotak atik.‎ Tapi ternyata, setelah dihitung ulang lebih dari Rp2 triliun, dan itu dana maksimum bagi kami," ujarnya.

Seperti diketahui, penugasan persiapan sarana dan prasarana Asian Game 2018, termasuk renovasi fasilitas olahraga yang ada di area GBK dialihkan menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR, dari sebelumnya yang menjadi tugas Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dengan adanya pengalihan tersebut, maka anggaran renovasi GBK yang sebelumnya diberikan kepada Kemenpora sebesar Rp500 miliar dialihkan oleh Kementerian Keuangan ke Kementerian PUPR. 

Selanjutnya, dana pembangunannya berasal dari bagian anggaran bendahara umum negara yang merupakan anggaran khusus untuk pembangunan infrastruktur yang sifatnya mendesak. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya