Bank Mandiri Hentikan Kredit Bisnis Sawit di Lahan Gambut

Pekerja menurunkan tandan buah segar kelapa sawit dari perahu
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - PT Bank Mandiri (Persero) tidak akan memberikan kredit baru bagi calon nasabah yang akan membuka usaha perkebunan kelapa sawit di atas lahan gambut. Ketegasan itu disampaikan Kepala Bank Mandiri Area Pekanbaru, Agus Sanjaya, Selasa, 23 Februari 2015.

Bank Mandiri akan memperketat syarat pemberian kredit untuk sektor bisnis kelapa sawit dengan pertimbangan lingkungan dan legalitas. 
 
"Mulai tahun ini Bank Mandiri tidak akan memberikan kredit untuk membuka perkebuan sawit di atas lahan gambut," ujarnya. 
 
Selama ini, Bank Mandiri memberikan porsi yang cukup besar untuk usaha perkebunan sawit di Riau. Namun, ke depan akan diperketat. Ada beberapa persyaratan yang harus dipatuhi. Termasuk juga mengenai lahan yang dibuka harus berstatus Hak Guna Usaha (HGU). 
 
Kebijakan ini menyikapi isu lingkungan dan gejolak sawit yang mengalami tren penurunan harga sejak 2015 hingga saat ini.
Himpun Dana Kelapa Sawit, Pemerintah Libatkan Surveyor
 
Sebagai peluang lain untuk mencapai target keuntungan banknya, Bank Mandiri akan mengandalkan delapan sektor usaha lainnya. Dengan demikian, masyarakat juga tidak hanya terpaku pada usaha kebun sawit saja. 
Bank Mandiri Terima Setoran Negara Rp324,6 Triliun
 
"Ada delapan andalan alternatif yang kami tawarkan. Di antaranya, sektor kesehatan, kontraktor pemerintahan, pendidikan,  infrastruktur, minyak dan gas bagian hilir untuk bisnis SPBU. Termasuk juga telekomunikasi," paparnya. 
Ini Indikator Sebuah Bank Berkategori Sistemik
 
Ia mengakui, sejauh ini penyaluran kredit untuk sawit berkisar pada angka 60 hingga 70 persen dari total kredit di Riau. 
 
Meski demikian, bukan berarti sektor perkebunan sawit tidak menjanjikan lagi. Bank Mandiri hanya memperketat syarat pengajan kredit untuk sektor perkebunan sawit.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya