Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur yang masuk prioritas tahun ini, khususnya proyek jalan tol. Ini demi memperbaiki konektivitas arus perdagangan dalam negeri yang selama ini menjadi hambatan.
Namun, pembangunan proyek tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jika pemerintah tidak melakukan kerja sama dengan badan usaha maupun pihak swasta, tentunya pembangunan ini akan semakin menambah beban kas keuangan negara.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku akan berupaya mendorong pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol.
Dengan demikian, proyek tersebut nantinya tidak memiliki masalah finansial yang pada akhirnya bisa menyebabkan mangkraknya suatu proyek.
“Saya mau dorong swasta masuk dalam pembangunan jalan tol. Kalau kerja sama dengan badan usaha tidak akan selalu mengandalkan APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara),” ujar Bambang saat ditemui di Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Maret 2016.
Bambang menjelaskan, komitmen pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur pada tahun ini tercermin dari alokasi anggaran yang cukup besar.
Namun, proses pembangunannya diharapkan mampu direncanakan dengan baik, dan tidak hanya dilandasi dengan semangat membara.
“Kami khawatir dengan perencanaan yang tidak terjaga. Kejar deadline atau kejar tayang,” tegasnya.
Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini menegaskan, dengan perencanaan yang baik, pengelolaan anggaran infrastruktur pun akan teroptimaliasi dengan baik.
Dengan begitu, belanja pemerintah tidak terhambur-hamburkan begitu saja hanya karena ego sektoral.
“Kami tidak ingin belanja infrastruktur yang tidak memberikan dampak yang signifikan,” tegas Bambang. (ren)
Halaman Selanjutnya
“Kami khawatir dengan perencanaan yang tidak terjaga. Kejar deadline atau kejar tayang,” tegasnya.
