Laporan IDB Jadi Referensi Pengembangan Keuangan Syariah

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id - Islamic Development Bank melalui Islamic Research and Training Institute telah menyelesaikan laporan keuangan syariah Indonesia. Hasil dari laporan ini akan dijadikan landasan dalam mengembangkan industri keuangan syariah.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan penguatan industri keuangan syariah memang dibutuhkan dalam rangka menambah komponen-komponen utama untuk menggenjot perekonomian nasional.
 
"Kami tahu pengembangan ekonomi syariah sedang dilihat. Industri keuangan syariah bisa menjadi pelengkap dari pengembangan ekonomi Indonesia," ujar Agus, saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.
 
Agus menjelaskan, sampai saat ini pertumbuhan perbankan syariah masih berada di bawah lima persen dari total aset industri. Padahal, kata dia, ada banyak potensi lebih yang bisa digali untuk memajukan industri keuangan syariah dalam negeri.
 
Apalagi, paparnya, Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu telah membentuk Komite Keuangan Syariah guna memaksimalkan potensi keuangan syariah yang belum terakselerasi dengan baik. Artinya, pemerintah mulai menerapkan langkah konkrit untuk hal ini.
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
 
"Tentu kami ingin perkembangannya bisa melebihi lima persen. Potensinya pun sangat baik khususnya setelah semua stakeholder mendukung," katanya.
Anggaran Dipotong, BPS Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen
 
Hal senada turut diungkapkan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad. Dia pun mengapresiasi langkah IDB yang telah menyelesaikan laporan keuangan syariah di Indonesia.
Jawa Sumbang 58,1 Persen Ekonomi RI di Kuartal II 2016
 
"Tidak banyak laporan yang komprehensif seperti ini. Menurut saya ini bagus untuk teman-teman pelajari," tuturnya.
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016