Ini Cara Industri Rokok Goda Generasi Muda

Ilustrasi rokok
Sumber :

VIVA.co.id - Pengamat Ekonomi, Emil Salim mengatakan, produktivitas generasi muda Indonesia di masa mendatang terancam akibat bahaya rokok. 

Maraknya iklan rokok dan mudahnya anak muda mengakses rokok, menambah potensi ancaman.
 
"70 persen perokok dini ingin berhenti merokok, tetapi dicegah industri rokok dengan serangan iklan kejantanan," ujar Emil, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis 14 April 2016.
 
Menurut mantan menteri lingkungan hidup itu, salah satu cara industri untuk menarik perhatian anak-anak muda, adalah melalui iklan yang dibentuk sedemikian rupa merepresentasikan image kejantanan. 
 
"Dengan pola itu, mereka menarik fantasi kelompok umur itu dengan cara merokok," tambahnya.
 
Selain itu, industri rokok juga menyediakan kadar nikotin rendah, atau 'mild' yang sangat digemari generasi muda. 
 
Meskipun begitu, zat dopamin yang terkandung dalam nikotin lambat laun melemah kekuatannya, sehingga perlu dosis nikotin lebih besar untuk meningkatkan rasa senang, dan menghasilkan kecanduan.
 
Jika generasi muda ini tidak dilindungi dari bahaya rokok, lanjut Emil, bonus demografi, atau banyaknya jumlah usia produktif dibanding usia nonproduktif yang harus ditanggung, yang diprediksi mencapai puncaknya pada 2045 menjadi terancam. 
 
Produksi Anjlok, Industri Rokok Minta Cukai Tak Naik di 2016
Sebab, produktivitas mereka berpotensi terganggu akibat gangguan kesehatan, karena bahaya merokok.
 
Tujuh Bahan Mengejutkan yang Ditemukan Dalam Rokok
"Untuk itu, peran pemerintah dalam menekan peredaran rokok di kalangan pelajar dan pembatasan iklan rokok harus terus didukung," kata dia. (asp)
petani tembakau

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Hal tersebut melemahkan daya saing industri nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016