- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA.co.id – Proyek pengembangan jalan tol Semarang-Batang resmi diserahkan untuk dikerjakan ke PT Jasa Marga Semarang Batang. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Semarang Batang ini ditandatangani oleh menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK), dan PT Jasa Marga Semarang-Batang.
Pada saat yang bersamaan, dilakukan pula penandatanganan perjanjian penjaminan antara PT Jasa Marga Semarang Batang dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) serta perjanjian regres antara PT PII dan menteri PUPR sebagai PJPK. Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, di kantornya, Rabu 27 April 2016.
Bambang menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan peluang kepada investor swasta untuk berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui PII.
"Keberadaan PII akan menjaga eksposur langsung terhadap pembangunan infrastruktur pemerintah, di sisi lain keberadaan PII bisa menimbulkan terbukanya proyek infrastruktur swasta lainya," kata Bambang saat memberi sambutan.
Ia menambahkan bahwa peran PII sebagai katalisator pemerintah diharapkan mampu mendorong minat investor swasta. Dan mulai mendorong investor swasta untuk berperan dalam segi pembangunan infrastruktur jalan tol.
"Kami intinya sudah meninggalkan masa di mana melakukan penjaminan tanpa batas yang kami kenal di masa lalu pada pembangunan proyek infrastruktur. Kami pastikan era ini, kami ingin mendorong peran swasta yang besar," katanya.
Oleh karena itu, pihak swasta harus diberikan bantuan dalam mengelola proyek infrastruktur. Agar pihak swasta terdorong untuk melakukan investasi.
"Swasta perlu dibantu bahwa risiko yang diharapkan terukur. Dengan akhirnya PII mendorong swasta untuk masuk ke proyek infrastruktur. Karena salah satu sektor yang diminati swasta adalah proyek infrastruktur," ujarnya.
Laporan: Yasin Fadilah
Rampungkan Tol Kapal Betung, Anak Waskita Karya Dapat PMN Rp5 Triliun
Anak usaha Waskita Karya yaitu PT Waskita Sriwijaya Toll, dikabarkan akan mendapat penyertaan modal negara atau PMN senilai Rp5 triliun.
