'Taksi Antariksa' Rusia Bikin Misi ke Bulan Cukup 5 Hari

Ilustrasi bumi dan bulan.
Sumber :
  • BBC

VIVA.co.id – Rusia terlihat makin berambisi untuk mengeksplorasi Bulan. Perusahaan Negeri Beruang Merah itu ingin membuat “taksi antariksa” yang bisa menempuh perjalanan ke daratan Bulan hanya dalam hitungan lima hari.

George Melies di Google Doodle, Inspirator Manusia ke Bulan

Pekan ini, perusahaan Rusia, Energia, mengumumkan rencana untuk membuat yang disebut Ryvok, dalam konferensi Human Space Exploration International di Korolev, dekat Moskow.

Taksi ini memang berupa pesawat antariksa yang akan bersiap siaga pada pertengahan antara Bumi dan

Tiga Negara Asia Berlomba ke Bulan, Siapa Menang?

Dikutip dari Daily Mail, Jumat 27 Mei 2016, taksi antariksa buatan Energia ini akan menjadi pesawat antariksa yang bisa dipakai ulang. Ryvok ini direncanakan akan berbobot 11,4 ton dan berfungsi untuk membawa kargo dan kosmonot ke permukaan Bulan kurang dari sepekan.

Energia menegaskan, misi ini selain singkat juga akan memangkas biaya secara signifikan dibanding misi ke Bulan sebelumnya.

'Manusia Terakhir' yang Berjalan di Bulan Tutup Usia

"Misi kendaraan berawak Ryvok akan berbiaya lebih hemat sepertiga dari misi pesawat berawak Rusia sebelumnya," ujar perwakilan Energia, Yury Makushenko.

Dalam skema perusahaan itu, taksi antariksa itu nantinya akan diluncurkan dari Bumi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dengan menumpang roket Angara dan pesawat Soyuz.

Untuk mendukung misi “taksi antariksa” itu, peluncuran lain yang menuju ISS akan membantu mengakselerasi Ryvok menuju ISS, sebelum ke Bulan. Hal ini lah yang membuat misi menjadi efisien.

Misi “taksi antariksa” Rusia itu merupakan salah satu dari ambisi lain yang ingin mengeksplorasi di satelit Bumi tersebut.

Diketahui, badan antariksa Rusia, Roscosmos telah menyatakan ambisinya untuk meluncurkan pesawat ke Bulan pada 2024, dan kemudian mendirikan perkemahan di lokasi koloni di permukaan Bulan. Pembangunan fasilitas itu akan mendukung misi pendaratan manusia di Bulan pada 2030.

Sebagai langkah persiapan ambisi itu, menurut kantor berita Rusia, TASS, Negeri Beruang Merah itu telah mulai membangun pendarat Luna 25 yang akan menjadi jalan bagi misi eksplorasi tersebut.

Roscosmos juga sedang mengembangkan roket Angara-A5V yang akan mengirimkan bagian yang dibutuhkan untuk membangun basis di satelit Bumi tersebut. Menurut perkiraan Rusia, mereka butuh enam misi peluncuran untuk menyelesaikan misi pengiriman manusia ke Bulan.

Masing-masing pengiriman akan membawa modul baru yang nantinya mendukung pembangunan basis di Bulan secara bertahap. Praktik pembangunan basis di Bulan itu mirip dengan cara yang dilakukan untuk membangun ISS.

Mantan astronaut Buzz Aldrin

Manusia Kedua di Bulan Gugat Anak dan Keluarganya

Buzz Aldrin merasa dieksploitasi keluarganya.

img_title
VIVA.co.id
23 Juni 2018