- Reuters
VIVA.co.id – Sekuel terbaru film Harry Potter, Harry Potter and the Cursed Child, beberapa waktu terakhir dilanda isu rasisme. Dilansir Mirror, banyak yang menyerang sang penulis, JK Rowling, dengan pertanyaan kenapa memilih Noma Dumezweni sebagai pemeran Hermione dewasa. Noma dianggap tidak sesuai karena berkulit hitam sementara Hermione selama ini digambarkan sebagai gadis berkulit putih di setiap film-film Harry Potter.
Namun, di antara serbuan ketidakpuasan para penggemar Harry Potter, Rowling tetap pada pendiriannya dan terus memberikan pembelaan pada aktris yang dipilihnya itu.
Salah satu penggemar yang tidak puas mengungkapkan jika saja aktris yang Hermione tetap dimainkan oleh aktris berkulit putih, konsistensi cerita akan tetap terjaga. Hal itu disampaikannya langsung melalui cuitan yang ditujukan langsung ke Rowling.
“Ini bukan tentang rasisme. Ini mengenai konsistensi dari film. Kenapa Anda sampai tidak bisa menemukan aktris kulit putih yang tepat,” demikian cuitan sang penggemar seperti dilansir laman Mirror.
Sementara itu, Rowling terlihat santai menanggapi isu rasisme buah karyanya itu. Dalam cuitannya Rowling menulis, “Kami telah menemukan aktris terbaik dan dia berkulit hitam. Bye bye, now.”
Dalam sebuah wawancara, Rowling menuturkan, “Berdasarkan pengalaman saya dengan media sosial, saya pikir orang bodoh tetap akan menjadi orang bodoh. Tapi, apa mau dikata? Begitulah dunia ini. Noma telah terpilih dan dia aktris terbaik yang bisa memerankannya.”
Selain itu, Rowling juga mengatakan jika di dalam tulisannya dia tidak pernah secara spesifik menggambarkan apa warna kulit Hermione.
Rowling pernah membuat cuitan di Twitter-nya yang mengatakan, “Canon: mata cokelat, rambut kaku, dan sangat cerdas. Tidak pernah dispesifikasikan berkulit putih. Rowling mencintai Hermione berkulit hitam.”
Laporan: Adinda Permatasari
